Perpanjang kontrak Freeport (meski ada beberapa penyesuaian) atau hancurkan Indonesia. Waspadalah!!! Pada kurun 2016 – 2018 bangsa ini bakal diserang issue separatis dan konflik SARA. Kelompok radikal bakal kebanjiran transfer uang Dolar dan Real. Pentolan kelompok intoleran itu aslinya cuma menjalankan peran sebagai event organizer bernama KERUSUHAN. Terima order, terima fulus, bikin kerusuhan disana-sini, dan kirim laporan kepada sang juragan. Gereja dibakar, masjid dibakar, larangan membangun masjid, larangan membangun gereja, makin berseliweran beritanya di sosial media. Mereka yang ingin beragama tetapi miskin pengetahuan, bakal jadi korban hasutan provokator yang memimpin mereka angkat senjata. Isue Sunni-Syiah yang sukses menghancurkan Suriah dan Irak akan diduplikasi di republik ini. Aceh dan Papua adalah titik masuk potensial bagi Amerika untuk mensuriahkan NKRI. Para oportunis yang mendompleng kepentingan Amerika bakal berpesta-pora. Parpol-parpol busuk ikut menunggangi kepentingan Amerika untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Dengan konsesi bahwa jika Jokowi terguling dan mereka berkuasa, maka KK Freeport bakal diperpanjang. Hura hara dan kegaduhan politik makin banyak. Demo buruh dan mahasiswa bakal merajalela. Karena ada bandar besar yang membiayai mereka. Buruh dan mahasiswa adalah obyek penderita dari para aktivis yang melakukan konspirasi dengan parpol busuk yang melacurkan diri kepada Amerika. Bangsa ini terancam, negeri ini sedang memasuki episode bencana yang sudah didepan mata. Tapi warganya masih sibuk berkelahi akibat aspirasi politiknya yang beda afiliasi. Banggalah menjadi INDONESIA. Cobalah buka mata hati dan nurani anda, dan sejenak mengesampingkan suku, agama, mazhab atau warna kulit anda. Berpikir dan bertindaklah sebagai warga negara Indonesia. Negeri tercinta sedang terancam bahaya. Ayo bersatu, ayo saling mendukung. Jangan mau dipecah belah oleh Rambo dan sejenisnya. Bangsa ini adalah bangsa yang besar dan kaya raya jika warganya bersatu membangun negeri. MERDEKA. (ungkapan salah satu Prof.ITB) (Yohana Nency)
Perpanjang kontrak Freeport (meski ada beberapa penyesuaian) atau hancurkan Indonesia. Waspadalah!!! Pada kurun 2016 – 2018 bangsa ini bakal diserang issue separatis dan konflik SARA. Kelompok radikal bakal kebanjiran transfer uang Dolar dan Real. Pentolan kelompok intoleran itu aslinya cuma menjalankan peran sebagai event organizer bernama KERUSUHAN. Terima order, terima fulus, bikin kerusuhan disana-sini, dan kirim laporan kepada sang juragan. Gereja dibakar, masjid dibakar, larangan membangun masjid, larangan membangun gereja, makin berseliweran beritanya di sosial media. Mereka yang ingin beragama tetapi miskin pengetahuan, bakal jadi korban hasutan provokator yang memimpin mereka angkat senjata. Isue Sunni-Syiah yang sukses menghancurkan Suriah dan Irak akan diduplikasi di republik ini. Aceh dan Papua adalah titik masuk potensial bagi Amerika untuk mensuriahkan NKRI. Para oportunis yang mendompleng kepentingan Amerika bakal berpesta-pora. Parpol-parpol busuk ikut menunggangi kepentingan Amerika untuk menggulingkan pemerintahan yang sah. Dengan konsesi bahwa jika Jokowi terguling dan mereka berkuasa, maka KK Freeport bakal diperpanjang. Hura hara dan kegaduhan politik makin banyak. Demo buruh dan mahasiswa bakal merajalela. Karena ada bandar besar yang membiayai mereka. Buruh dan mahasiswa adalah obyek penderita dari para aktivis yang melakukan konspirasi dengan parpol busuk yang melacurkan diri kepada Amerika. Bangsa ini terancam, negeri ini sedang memasuki episode bencana yang sudah didepan mata. Tapi warganya masih sibuk berkelahi akibat aspirasi politiknya yang beda afiliasi. Banggalah menjadi INDONESIA. Cobalah buka mata hati dan nurani anda, dan sejenak mengesampingkan suku, agama, mazhab atau warna kulit anda. Berpikir dan bertindaklah sebagai warga negara Indonesia. Negeri tercinta sedang terancam bahaya. Ayo bersatu, ayo saling mendukung. Jangan mau dipecah belah oleh Rambo dan sejenisnya. Bangsa ini adalah bangsa yang besar dan kaya raya jika warganya bersatu membangun negeri. MERDEKA. (ungkapan salah satu Prof.ITB) (Yohana Nency)