Indonesiannews.co/ Jakarta, 3 April 2017. Lion Air kembali menelantarkan dan mengecewakan Penumpang (konsumen) penerbangan, dengan terjadinya “delay” pada 3 (tiga) penerbangan milik PT.Lion Air di Terminal 1, Bandar Udara Soekarno Hatta, Cengkareng. Dan hal tersebut dibenarkan oleh petugas Angkasa Pura II, (Sdr.Dana), Minggu (2/4/2017) pukul 23.30 WIB.
Keadaab ini sangat berpengaruh pada “incoming aircraft” dan membuat berantakan prosedur operasional “claim baggage”. Dikarenakan saat pesawat mendarat (parkir) diterminal 1B, akan tetapi penumpang harus berjalan ke pengambilan barang (baggage), selanjutnya menunggu bagasi yang diturunkan di terminal 1A. Selanjutnya harus melalui proses menunggu serta berjalan menuju Terminal A-1 sangat tidaklah mudah, dan harus melakukan negosiasi dengan petugas AVSEC (petugas) yang berjaga di Pintu keluar 1-B, agar dapat diijinkan keluar dari 1-B untuk kemudian masuk kembali menuju terminal ke 1-A untuk mengambil bagasi.
Proses melalui AVSEC (dengan petugas dan prosedur disiplin yang tinggi mengatakan hal tersebut tidak bisa dilakukan, karena untuk masuk ke Terminal harus ada ticket). Karena hal ini harus dilakukan oleh Petugas PT.Lion Air. Akan tetapi petugas PT.Lion Air, saat itu hanya ada 1 (satu) orang. yang tidak mampu untuk mengambil keputusan atau membantu penumpang (konsumen penerbangan) bahkan berkata : “Hal ini sudah sering terjadi Pak dan sudah banyak yang akan menghajar saya….” (ironis dan menyedihkan).
Alhasil, negosiasi antara penumpang dengan AVSEC tidak mendatangkan hasil, akhirnya para penumpang berbondong bondong menuju Terminal 1-A yang jaraknya cukup jauh, hingga terjadi kekacauan. Di saat para penumpang mencoba untuk melalui pintu keluar dimana posisi tersebut dekat dengan tempat pengambilan barang, akan tetapi para penumpang yang sudah terlalu lelah “TIDAK” diijinkan MASUK oleh petugas AVSEV dengan menunjukkan kekuasaan mereka terhadap para penumpang, hal ini hampir mengakibatkan terjadi “conflict” antara penumpang dengan petugas AVSEC yang menunjukkan kedisiplinannya dan “cenderung” memandang para penumpamg yang memohon kemudahan seperti “PENGEMIS”. Untuk hal tersebut terpaksa para penumpang memutar lewat pintu check-IN, dan disinipun kekacauan terjadi lagi, karena tidak semua petugas AVSEC yang sangat ‘militant’ tersebut paham permasalahannya yang diakibatkan Lion Air, sehingga terjadilah “keramaian” dikarenakan para penumpang harus lewat pintu X-Ray dimana harus melalui pemeriksaan isi tas/kantong dan lain-lain yang membuat antrean panjang.
Pada akhirnya, para penumpang Lion Air berhasil mencapai “baggage claim” dan mengambil luggage-nya. Dikarenakan tidak ada petugas lagi yang men-check luggage tag dan fisik barang, akhirnya para penumpang keluar dan pergi begitu saja……
Proses pengambilan barang “Model Lion” (hal ini), memerlukan waktu lebih dari 2 jam, dimulai pukul 23.30 wib s/d pukul 01.30 wib dini hari (ke esokan harinya / dari Minggu).
Hal ini sangat memprihatinkan , merugikan dan sangat menyiksa penumpang, dan menjadikan suatu potensial HAZARD yaitu Lion Air ‘SEAKAN-AKAN’ sengaja membenturkan penumpang yang sudah lelah dikarenakan perjalanan dan “delay” dan berkonflik kembali dengan petugas AVSEC.
Inilah wajah Bandara Sukarno Hatta yang kita “banggakan”.
Referensi :