Hasil Audit USOAP Yang Membanggakan

Pada tanggal 10 s/d 18 Oktober 2017 lalu Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) melakukan Universal Safety Oversight Audit Programme (USOAP)/ Audit Pengawasan Keselamatan Penerbangan di Indonesia. Audit dilakukan secara langsung (on site) melalui proses ICVM (ICAO Coordinated Validation Mission) setelah dilakukan audit dokumen (off site) pada September 2017. Ada 8 area yang menjadi fokus ICVM dari ICAO, yaitu Legislation (LEG), Organization (ORG), Personnel Licensing (PEL), Airworthiness (AIR) , Operations (OPS), Air Navigation (ANS), Aircraft Investigation (AIG) dan Aerodromes (AGA). Ditjen Perhubungan Udara dari awal tahun 2017 lalu hingga saat ini pada tahap off site, hingga 10 September yang lalu sudah berhasil menjawab 417 dari 421 (hampir 100 %), dan temuan atau finding Protocol Questions (PQs). Hasilnya telah dikirimkan oleh NCMC (National Continous Monitoring Coordinator) pada ICAO HQ melalui OLF (Online Frame Work) CMA. Untuk diketahui ICAO telah beberapa kali melakukan audit USOAP pada Indonesia dengan hasil kurang meyakinkan. Pada tahun 2007, hasil audit ICAO hanya Compliance 54 %. Tahun 2014, hasil Audit ICAO justru turun menjadi Compliance 45 %. Dan pada tahun 2016 hasilnya naik sedikit menjadi Compliance 51 % (offsite Validation). Skor compliance ini masih di bawah rata-rata dunia dengan passing grade 63 %. Namun berbagai langkah koreksi dan perbaikan segera dilakukan dengan kerja keras dan kerjasama yang apik antara regulator, operator dan segenap pemangku kepentingan penerbangan di Indonesia. Dan hasil yang sangat baik akhirnya diperoleh pada saat dilakukan ICVM di mana Indonesia berhasil mencapai implementasi sebesar 81, 15 %. Untuk mempertahankan compliance yang telah dicapai ini regulator dan operator harus senantiasa menjaga dan selalu memenuhi ketentuan yang berlaku. Dan kepada operator maskapai penerbangan diminta agar selalu berpegang teguh pada ketentuan yang telah disetujui dan selalu disiplin. Marsa TNI (Purn) Juwono Kolbioen. (YN/IAAW)