Bersama ini saya ingin menyampaikan kronologis kejadian GA 863 penerbangan HKG – CGk yang videonya beredar pada hari ini tanggal 28 Desember 2018 dimana terjadi keributan akibat adanya perselisihan antar penumpang di dalam Cabin. 1. Sewaktu Boarding proses saya mendapatkan laporan bahwa terjadi perselisihan antar penumpang dikarenakan adanya penumpang lain yang menduduki seat yang menjadi milik penumpang lain. 2. Saya menuju ke belakang untuk melihat perkembangan dan mendapatkan info bahwa penumpang atas nama Stephanie yang berselisih dengan penumpang lain ternyata dalam keadaan terpengaruh alkohol. 3. Didapatkan info dari awak kabin yang bertugas bahwa semenjak masuk pesawat penumpang atas nama Stephanie tersebut menunjukkan perilaku yang tidak normal seperti jalan menghentak-hentakan kaki sehingga mengganggu penumpang yang berada di zone B. 4. Permasalahan yang terjadi adalah kursi dari penumpang atas nama Stephanie ternyata diduduki oleh penumpang lain yang terdiri dari seorang ibu dan anaknya. 5. Penumpang atas nama Stephanie menyuruh si ibu dan anaknya itu pindah dan pada proses pemindahan si anak tidak sengaja menginjak sepatu penumpang atas nama Stephanie, yang bersangkutan tidak terima dan mulai terjadi keributan. 6. Saya mendapatkan info bahwa pada saat itu pihak Security Bandara belum hadir setelah dipanggil pada saat mulai terjadi keributan. 7. Setelah menimbang, sepakat sesuai aturan yang berlaku dan berkoordinasi dengan KKGAHKG bahwa kami tidak bisa membawa penumpang tersebut dengan alasan bahwa penumpang tersebut bisa berpotensi untuk mengancam keselamatan, keamanan dan ketertiban selama penerbangan. Saya kembali menuju cockpit namun di sesampainya di pintu 2-2 atau 2R saya mendengar terjadi keributan di belakang, dan saya kembali menuju ke arah zone D mengingat posisi beberapa awak kabin kami berada ditengah tengah kedua belah pihak yang bertikai. 8. Sesampainya di Zone D saya mendapati penumpang tersebut beradu fisik dengan penumpang lain dan situasi semakin bertambah chaos dengan ada nya sorakan dari penumpang lain. 9. Menimbang bahwa penumpang atas nama Stephanie sudah mau untuk turun dari pesawat namun sorakan dari penumpang lain saya nilai akan menambah emosi yang bersangkutan dan situasi tersebut akan membahayakan awak kabin saya, maka saya perintahkan penumpang lain untuk diam. Penumpang atas nama Stephanie pada waktu berjalan menuju ke arah keluar tiba-tiba mendorong saya sehingga saya hampir terjatuh dan saya anggap yang bersangkutan melakukan perlawanan terhadap awak pesawat, sesuai dengan materi yang disampaikan pada training AVSEC, bahwa terjadi sentuhan secara fisik terhadap awak pesawat maka saya berusaha menghentikan dengan cara memegang leher dan tangannya sesuai dengan yang ada dalam rekaman yang beredar. 10. Setelah saya nilai tidak melakukan perlawanan baru saya lepas kembali. Penumpang atas nama Stephanie keluar dari pesawat dan sekilas pada waktu saya dalam proses kembali ke cockpit, saya melihat yang bersangkutan tergeletak di lantai garbarata, belakangan saya ketahui yang bersangkutan terjatuh sendiri. Penumpang atas nama Stephanie selanjutnya diamankan di gate dan diambil keterangannya oleh kepolisian setempat dan menurut berita yang saya dengar dari staff GA HKG, statement yang bersangkutan menyatakan keributan antar penumpang dan tidak menyebutkan adanya keributan dengan crew. Kejadian tersebut terjadi akibat lambatnya kehadiran security bandara dan posisi Cabin crew saya berada ditengah-tengah dua pihak yang salah satunya disruptive pax yang berpotensi melakukan kekerasan fisik dan saya selaku PiC bertanggung jawab penuh atas keselamatan crew saya, penumpang dan pesawat. Demikian statement yang bisa saya sampaikan. Regards,Koronologi kejadian unruly pax GA 863/27Dec/HGK-CGK
Capt Leo Wijaya/ 530725 , OFA , Sent from my iPhone
One thought on “Koronologi kejadian unruly pax GA 863/27Dec/HGK-CGK”
Comments are closed.