Indonesiannews-Jakarta,
“Selain Pemilu sebagai salah satu instrumen demokrasi, momentum Pemilu juga menjadi salah satu penentu masa depan bangsa. Sayangnya, momen demokrasi ternodai oleh berbagai peristiwa intimidasi dan teror politik.

Varian intimidasi dan teror berbau politik kerap mewarnai kontestasi politik baik dalam pilkada maupun pemilu nasional. Beragam intimidasi bermunculan menjelang pemungutan suara, dari peristiwa persekusi, ujaran kebencian, hoaks hingga teror dalam bentuk yang paling ekstrim.

Untuk itu, masyarakat didorong untuk tidak tunduk dan takut terhadap segala bentuk intimidasi dan teror.

Berbagai bentuk intimidasi dan teror tersebut jelas mengancam nilai-nilai demokrasi. Pemilu sebagai mekanisme demokrasi semestinya dilakukan dengan LUBER, JURDIL, damai dan aman serta melindungi rakyat untuk memilih sesuai hati nurani,”demikian disampaikan Karyono Wibowo (Analis Politik /Direktur Eksekutif IPI), dalam diskusi Publik “Selamatkan Demokrasi: Melawan Segala Bentuk Intimidasi Politik’ di  Restoran Top Taste, Jakarta (25/3/19)

Diskusi publik ini diselenggarakan oleh ” Komunitas #Kita Tidak Takut”

Tambah Karyono lagi,”Namun dengan banyaknya intimidasi dan teror yang dilakukan pihak tertentu, telah menimbulkan keresahan, rasa ketakutan dan kekhawatiran karena adanya ancaman.”

Tampil sebagai pembicara lain antara lain Arbi Sanit (Pengamat Politik Senior UI) , Laksda TNI (Purn) Soleman B.Ponto, ST (Eks. Kepala Badan Inteligen Strategis/BAIS), Stanislaus Riyanta (Pengamat Intelijen dan Keamanan)*