Indonesiannews – Jakarta, Klarifikasi pungli di smk taman sakti bahwa yang sebenarnya terjadi hanya kesalah fahaman antara orangtua dan pihak sekolah.

Yang mengenai pungli uang 100rb dan penitipan atm kjp disekolah karna pihak sekolah tidak meminta dan itupun hanya inisiatif walimurid sekedar kepercayaan antar 2 pihak .

Berkaitan berita yang beredar pada hari jumat 8 maret 2019 disekolah smk taman sakti jl komplek kebersihan tegal alur jakbar melalui medsos dan berita online yang menyatakan pihak sekolah menahan atm kjp siswa.

Pada hari selasa 13 maret 2019 pihak sekolahpun mengadakan prescon bermaksud menjelaskan sebenarnya yang terjadi melalui wawancara pihak wartawan menanyakan kepada perwakilan dari kepsek yaitu wakil kesiswaan bu nuraida S.Pd menjelaskan bahwa pihak sekolah smk taman sakti tidak pernah menahan atm siswa.

Dan mengenai uang admin 100rb yang diminta pihak sekolah membuat wali murid merasa keberatan dengan admin sebesar 100rb yang menurutnya terlalu besar maka dari itu sebabnya siswa mengadu kepada pihak lsm.

Dengan ini pihak sekolahpun terdapat kesalahan karena tidak adanya sosialisasi dan pemberitahuan sebelumnya dan penjelasan kepada semua siswa soal uang admin yang menurutnya terlalu memberatkan bagi yang tidak mampu sehingga mengira bahwa admin 100rb itu sebagai admin kjp karna bersamaan dengan beredarnya kjp dalam masa politik dan pilpres 2019.

Dalam hal ini preskon yang melibatkan yaitu

Diantaranya kepsek taman sakti Bpk Werso Yekti Samekto .SE.  pengawas paket smk. Bpk Hasoloan
Kasatlak kecamatan kali deres Bpk. H. Rohidin. S.Pd. M.si
Kapospol sajiya
Wakil kurikulum Bpk. Iwan darmawan S.Pd

Tersebut pihaknya menjelaskan Sebenarnya uang admin hanya untuk kelas 12 itu akan dipakai tuk kegiatan pentas seni menyambut hari kartini pada tgl 21 april mendatang. dan berencana mengundang semua smp/smk yang ada di kec kalideres dan cengkareng .

Dengan kesadaran tanpa tuntutan akhirnya di selesaikan secara musawarah dan mengembalikan uang langsung kepada wali murid sejumlah 1,2 juta rupiah.

Dengan ini pihak sekolah pun meminta maaf atas kejadian dan berharap kejadian serupa tidak terulang kembali.(nur)