Menurutku 

 

By: Lindawati Sipahutar

indonesiannews.co / Jakarta, 14 September 2019

 

     Batas kegagalan dan keberhasilan memang begitu tipis sehingga kita jarang tahu kapan kita melewatinya. Seperti gelombang pasang mengalir sepenuh nya keluar, demikian juga gelombang itu mengalir sepenuhnya masuk. Tidak ada kegagalan kecuali jika tidak mau lagi  mencoba. Tidak ada kegagalan kecuali dari dalam. Tidak ada penghalang yang tidak dapat diatasi sampai kita melepaskan maksud kita.


      Broker T. Washington berkata” Keberhasilan memang harus di ukur bukan dengan kedudukan yang dicapai seseorang dalam hidup, melainkan dengan penghalang-penghalang yang telah diatasi selama berusaha mencapai keberhasilan”. Setiap orang hidup dalam salah satu dari dua dunia. Ada Dunia yang penuh sesak dengan orang-orang yang kalah, yang menyerah – dan ada dunia yang luas dengan orang-orang yang berhasil,yang gigih. 

 

    Pengalaman bukanlah kegagalan jika melalui nya kita menemukan bagaimana kita gagal dan menjadikannya pengetahuan yang berharga.
DH Lawrence berkata ” Jika saja kita memiliki dua kehidupan yang pertama dimana kita membuat kesalahan, dan yang kedua dimana kita mengambil manfaat dari kesalahan itu
.”   Kita harus dapat memanfaatkan kegagalan itu untuk keberhasilan kita.  Kesalahan terbesar yang pernah kita lakukan adalah tidak belajar dari dan memperbaiki kesalahan yang pertama.

 

   Suatu pengalaman bukanlah kegagalan jika melalui pengalaman itu kita menemukan diri kita yang sebenarnya. Banyak orang dalam setiap generasi adalah orang-orang yang tidak bahagia hanya karena belum menemukan diri mereka sendiri atau pengabdian yang layak.  Dan jika karena kegagalan seseorang akhirnya menemukan  di mana atau bagaimana bakat nya dapat dipakai Tuhan  secara maksimal, kegagalan itu tentunya harus dianggap sebagai keberhasilan.


   Pengalaman bukanlah kegagalan jika melaluinya kita menjadi individu yang berdisiplin.  Orang-orang besar mengalami kegagalan, pergumulan, dan displin yang terjalin dalam kehidupan mereka. Jika pengalaman -pengalaman kita dalam hidup, betapa pun pahit atau malangnya, melembutkan hati, rendah hati, dan memurnikan motivasi, membersihkan jiwa serta membuat kita lebih peka pada nilai-nilai yang benar dan lebih simpati kepada orang yang malang, kita adalah orang-orang yang berhasil.