Film Kapal Goyang Kapten, Kok Bisa Ya?
Jakarta,- Indonesiannews.co, -Mega Pilar Pictures menggelar nonton bareng Film “Kapal Goyang Kapten” untuk awak media. Senin ( 26/8/2019) di Epicentrum XXI HR Rasuna Said Kuningan Jakarta dilanjutkan Gala Premiere di malam harinya.
Menurut pihak produser dan EO, Film Kapal Goyang Kapten rencananya akan tayang pada tanggal 05 September 2019 secara serentak di seluruh bioskop di Indonesia.
Rori Pariri sebagai produser bersama-dengan Raymond Handaya sebaga” sutradara sekaligus produser juga, sedangkan untuk penulis skenario dipercayakan pada Muhadkly tho dan Awwe.
Proses produksi film “Kapal Goyang Kapten’ menghabiskan waktu 18 hari syuting dan semua lokasi yang digunakan berada di provinsi Maluku tenggara tepatnya di pulau Ambon dan di kepulauan Tual, Maluku Tenggara.
 Alasan memiih Maluku karena disana terdapat banyak pulau dan pantai yang indah, sehingga cocok dengan kebuuhan lokasi yang ada dalam skenario film ini. Selain juga ingin memperlihatkan bahwa masih banyak tempat-tempat indah yang ada di Indonesia.
Proses syuting secara garis besar cukup menantang karena setiap hari para pemain dan kru harus naik kapal kecil  dari pelabuhan menuju ke sebuah pulau kosong. Yang mana pulau kosong yang digunakan dalam syuting film ini benar-benar kosong tidak berpenghuni. Keharusan berada di Pulau yang kosong dan harus bolak balik dengan kapal kecil setiap hari sempat menjadi kendala buat para pemain maupun kru di awal-awal syuting karena tidak semua orang bisa berenang, juga tidak semua orang terbiasa naik perahu.
Kendala bisa teratasi karena keindahan tempatnya dan keakraban diantara kru dan pemain membuat semuanya perlahan sirna.
Kemudian masalah lain yang juga cukup mengganggu adalah persoalan cuaca. Seperti Kabut tebal yang bisa tiba-tiba muncul di pagi hari.
Sinopsis singkat dalam film Kapal Goyang Kapten, seorang yang bernama kapten beenama Gomgom yang diperankan oleh (Babe Cabita) beserta 9 orang penumpang. Lalu melakukan perlawanan dari kubu sandera yang dimotori oleh Tiara yang diperankan oleh (Yuki Kato) dan tekanan psikologis dari para penumpang lain seperti keluarga Burhan yang terdiri dari Ayah (An’ef Didu), Ibu (Asri Welas) dan anak mereka (Romana Simbolon), Sepasang suami istri yang sedang bulan madu, Darto (Yusril) dan Salma (Naomi Papilaya) dan 3 orang mahasiswa yang sedang travelling bersama yakni Noni (Andi Anissa), Cika (Ryma Gembala) dan Agung (Ananta Rispo) .
Akankah mereka berhasil pulang ke tempat asalnya? Atau malah terdampar di pulau yang kosong dan tak bertuan?
Ombak yang  besar pada saat syuting di kapal mambuat sang sutradara mau ngak mau harus putar otak mencari cara supaya film ini bisa selesai tepat waktu.
Muncul pertanyaan kenapa orang harus nonton film Kapal Goyang Kapten? salah satu jawabannya adalah karena memiliki tema yang unik. Yaitu mengangkat tema tentang pembajakan kapal. Tema ini unik karena biasanya film tentang pembajakan indentik dengan drama dan aksi, tapi kali ini coba dikemas dengan drama dan komedi.
Selain itu film ini juga memotret hal yang sering terjadi di masyarakat bahwa biasanya anak yang terlahir dari“ keluarga kaya atau mapan. rata-rata terbiasa hidup enak dan nyaman sehingga cenderung tidak mandiri dan tidak bisa bekerja. Permasalahannya bisa dari orang tua yang terlalu memanjakan anaknya dan takut untuk memberikan kepercayaan atau dari sisi anak yang memang sudah terbiasa hidup enak sehingga jadi manja.
Juga bercerita tentang budaya gotong royong dan pentingnya saling bekerja sama. Pada saat menghadapi masalah dan bila dikerjakan secara bersama-sama maka masalah itu akan lebih bisa telselesaikan dibandingkan dikerjakan sendiri.
Singkatnya, 3 orang pembajak amatir yang mencoba untuk membajak kapal wisata yang sedang berlayar di Laut Maluku yang saat iu betisikan beberapa turis lokal dan seorang kapten kapal. Namun karena kebodohan para pembajak. mereka malah terjebak bersama dengan para penumpang dan kapten kapalnya dan pada akhirnya malah terdampar dan terjebak di sebuah pulau kosong.
Pembajakkan kapal ini di latarbelakangi oleh keadaan 3 tokohnya. Daniel yang diperankan oleh (Ge Pamungkas) yang ingin membuktikan kepada orang tuanya bahwa ia walaupun terlahir di keluarga kaya juga bisa mandiri dan bekerja.
Cakka yang diperankan oleh (Muhadkly Acho) terpaksa mengambil langkah ini karena kondisi ibunya yang sakit dan butuh biaya. dan Bertus yang diperankan oleh (Mamat Alkatiri) adalah seorang pengangguran dan butuh uang. Karena alasan-alasan ini, timbulah ide dari Genus dan Cakka untuk membajak kapal.
Daniel awalnya tidak tahu soal pembajakan ini. ia sempat menolak setelah tahu pekerjaan yang mau mereka lakukan tapi pada akhirnya ia pun ikut dalam pembajakan kapal tersebut. Silahkan simpulkan sendiri apa makna film ini? kontributor : Helena