Lestarikan Budaya Indonesia, Satgas Yonarmed 3/105 Tarik Bangun Rumah Adat Timor
Indonesiannews.co / JAKARTA, tniad.mil.id
Bangsa Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak keanekaragaman suku dan budaya, hal tersebut mendasari Satgas Yonarmed 3/105 Tarik dalam melestarikan warisan tersebut dengan membantu membangun pembuatan Rumah Adat Timor di wilayah Desa Eban.
Hal tersebut disampaikan Dansatgas Yonarmed 3/105 Tarik, Letkol Arm Laode Irwan Halim, S.I.P., M.Tr. (Han)., dalam rilis tertulisnya di Desa Eban, Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur, Kamis (17/9/2020).
Diungkapkan Dansatgas, bermacam-macam budaya yang ada di Indonesia tidak menyurutkan Satgas Yonarmed 3/105 Tarik dalam merangkul masyarakat perbatasan guna menyatukan keanekaragaman tersebut.
“Uniknya fungsi dan kegunaan rumah adat ini menjadi daya tarik tersendiri bagi personel Satgas untuk langsung membantu proses pembuatannya, karena hanya di tanah Timor kita bisa melihat bentuk rumah yang seperti ini,” ucapnya.
“Selain membantu proses pembuatan, personel Satgas juga bertujuan untuk mengedukasi warga dalam menjaga, melestarikan kebudayaan serta kearifan lokal dan memeliharanya sebagai warisan budaya nasional, ” tambahnya.
Lebih lanjut dikatakan, beberapa anggota yang terjun langsung ke lokasi pembuatan rumah adat mengaku merasa tertarik dengan bentuk serta cara pembuatan warisan Budaya Timor tersebut.
“Selain itu, pembuatan rumah adat ini sebagai warisan budaya tanah Timor agar terjaga kelestariannya,” imbuhnya.
Di sisi lain, terlihat senyum dan tawa masyarakat desa berkat kehadiran anggota Satgas yang turut membantu tahap demi tahap proses pembuatan rumah tersebut.
Michael Naben (60) selaku masyarakat desa yang memiliki hajat pembangunan rumah tersebut menjelaskan kegunaan rumah tersebut adalah untuk menyimpan hasil panen di bagian atas dan juga dapat dijadikan tempat tinggal untuk bagian bawah.
“Saya ucapkan terima kasih pada Bapak TNI yang telah membantu kami, kami bangga bahwa TNI juga peduli kelestarian budaya daerah,” tukasnya (Dispenad)