Usulkan Kawasan Industri Digital Bekasi Utara, Ketua & Pembina SMSI Bekasi Raya Hadiri Rakernas SMSI Pusat
Dalam pemaparannya, Doni mengatakan, SMSI Bekasi Raya telah menggandeng kerjasama pengusaha pribumi, kepala desa dan masyarakat untuk persiapan lahan seluas 18 ribu hektar peruntukan industri dan pemukiman di Kabupaten Bekasi bagian utara. “Lokasinya tak jauh dari DKI Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi,” kata Doni. Menurutnya, pengembangan industri digital di Indonesia saat ini cukup menggeliat. “Berdasarkan laporan e-Conomy SEA yang dirilis Google, Temasek, dan Bain & Company, Ekonomi digital Indonesia mendekati angka 40 miliar dollar AS tahun 2019 dan diprediksi mencapai 133 dollar AS pada 2025 mendatang”. “Saya pikir ini potensi luar biasa untuk bisa ditangkap dan dikembangkan melalui SMSI,” terang Doni Ardon. Dijelaskannya bahwa Kemeninfo RI telah merilis sumbangsih PDB dari sektor industri digital sebesar 11 persen dan memprediksi populasi manusia di daerah ini bisa mencapai 26 juta manusia tahun 2022 mendatang. “Sebagai langkah awal membangun jembatan ekonomi digital antara DKI Jakarta dengan Kabupaten Bekasi, SMSI Bekasi Raya telah menggelar deklarasi dan penandatanganan kesepakatan bersama Bupati Bekasi, Kapolres, Kamar Dagang dan Industri (KADIN), ormas, LSM, komunitas masyarakat, olahraga, pengusaha pribumi dan pers”. “Bekasi, Insya Allah siap, mulai jajaran pimpinan daerah, Kepala Desa hingga masyarakat lapisan bawah,” terangnya. Begitupun peruntukan lahan industri dan pemukiman mencapai 18 ribu hingga 30 ribu hektar di daerah Kecamatan Cabangbungin, Muaragembong dan Sukawangi. Adapun untuk langkah awal, PT Marwah Karya Mandiri selaku pengusaha pribumi yang bekerjasama dengan SMSI Bekasi Raya telah memperoleh perizinan teknis dari BPN seluas 400 hektar. “Semoga pimpinan pusat SMSI mengamini,” harap Melody Sinaga. (***)Ketua SMSI Bekasi Raya Doni Ardon, Ketum SMSI Firdaus, Pembina SMSI Bekasi Raya Melody Sinaga.