Antisipasi Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan, Korem 174 Merauke Gelar Latgulben Karhutla

Indonesiannews.co / JAKARTA, tniad.mil.id – Daerah Kampung Kebun Coklat merupakan hutan dan lahan yang luas terdiri pepohonan dan ditumbuhi rerumputan yg sudah kering karena kemarau yang panjang, sementara masyarakat mempunyai kebiasaan dalam membuka lahan baru dengan cara melakukan pembakaran hutan yang akan dijadikan kebun, api merembet semakin luas dan sulit dipadamkan.

Kebakaran hutan dan lahan sudah mencapai luas sekitar 4 Hektar serta memasuki areal pemukiman warga masyarakat sehingga Tim SAR gabungan melakukan evakuasi masyarakat dan memberikan pertolongan kepada mayarakat sekitar, sementara itu masyarakat sekitar lokasi kejadian tidak sanggup lagi memadamkan hutan dan lahan tersebut sehingga kepala kampung Kebun Coklat (Keco) meminta bantuan kepada aparat TNI yang ada di wilayah dalam hal ini Korem 174 Merauke.

Dengan kesiapan personel dari masing-masing unit yang sudah tergelar dengan melibatkan instansi terkait berhasil memadamkan kebakaran hutan dan lahan tersebut.

Itulah gambaran latihan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan (Gulben Karhutla) yang digelar Korem 174 Merauke sebagai antisipasi dalam menghadapi bahaya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Merauke.

Dalam rilis tertulis Penerangan Korem 174 Merauke, Kamis (22/10/2020), sesuai perintah tugas latihan dari komando atas, yakni Kodam XVII/Cenderawasih, Korem 174 Merauke memberikan perbantuan kepada pemerintah daerah dengan menggelar Latihan Gulben Karhutla.

“Latihan penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan dibawah komando langsung Danrem 174 Merauke Brigjen TNI Bangun Nawoko, yang melibatkan personel Korem 174 dan instansi terkait yang bertujuan sebagai kesiapsiagaan mengatasi bencana kebakaran hutan dan lahan di wilayah Merauke,“ ucap Kasi Ops Korem 174/ Merauke Kolonel Inf Ferdial Lubis,MPICT saat ditemui di lokasi latihan.

Selain sebagai antisipasi dan kesiapsiagaan, latihan penanganan bencana alam ini bertujuan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit dalam membantu masyarakat dan pemerintah setempat serta menjalankan tugas pengabdian kepada masyarakat dan negara.

“Latihan ini penting dilakukan bagi setiap prajurit, sebab di jajaran TNI tidak mengenal istilah prajurit hebat, yang ada hanyalah prajurit terlatih,” imbuhnya.

Ferdial Lubis menambahkan, latihan drill taktis ini langsung dihadapkan seolah-olah dengan situasi keadaan medan yang sebenarnya dan sasaran utamanya yakni penanggulangan kebakaran lahan dan hutan.

“Setiap tahunnya kebakaran hutan terjadi di bebeberapa wilayah Indonesia termasuk di Merauke, dan pada kejadian kebakaran hutan dan lahan tersebut prajurit Korem Merauke ikut ditugaskan dalam penanggulangan Karhutla yang sering terjadi di wilayah Kabupaten Merauke,” jelasnya.

Hal lain yang tidak kalah penting dalam latihan Gulben Karhutla, yaitu untuk melatih prajurit jajaran Korem 174 Merauke sehingga apabila dihadapkan dengan kejadian sebenarnya sudah memahami mekanisme dalam melakukan tugasnya serta membiasakan untuk selalu berkoordinasi antar instansi terkait sampai ke tingkat terkecil.

“Koordinasi mudah diucapkan, namun seringkali susah dalam pelaksanaan atau penerapan di lapangan, padahal kita ketahui bersama bahwa keberhasilan suatu kegiatan salah satunya didukung oleh koordinasi yang baik,” tegasnya.

Dalam latihan Gulben Karhutla tersebut melibatkan 150 personel terdiri dari TNI AD jajaran Korem 174 Merauke, Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kabupaten Merauke, badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kabupaten Merauke, serta Badan SAR Nasional (Basarnas) Kabupaten Merauke termasuk Denkesyah Merauke dan sebagai Posko Latgulben berada di Kantor Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke. (Dispenad)