“Ko dengar saya tidak?” bentak pria bertopi kepada pria berkaus hitam. Namun pria berkaus hitam itu mengabaikan si pria bertopi dan malah membuka kausnya. Pria tersebut terus menatap ke arah samping pria bertopi. Pria bertopi tampak mencoba menahan pria yang marah itu untuk tidak membuat kekacauan.
“Ko dengar saya tidak?” bentak pria bertopi kepada pria berkaus hitam. Namun pria berkaus hitam itu mengabaikan si pria bertopi dan malah membuka kausnya. Pria tersebut terus menatap ke arah samping pria bertopi. Pria bertopi tampak mencoba menahan pria yang marah itu untuk tidak membuat kekacauan.
“Ko dengar saya tidak?” bentak pria bertopi kepada pria berkaus hitam. Namun pria berkaus hitam itu mengabaikan si pria bertopi dan malah membuka kausnya. Pria tersebut terus menatap ke arah samping pria bertopi. Pria bertopi tampak mencoba menahan pria yang marah itu untuk tidak membuat kekacauan. “Ko dengar saya tidak?” bentak pria bertopi kepada pria berkaus hitam. Namun pria berkaus hitam itu mengabaikan si pria bertopi dan malah membuka kausnya. Pria tersebut terus menatap ke arah samping pria bertopi. Pria bertopi tampak mencoba menahan pria yang marah itu untuk tidak membuat kekacauan. “Ko dengar saya tidak?” bentak pria bertopi kepada pria berkaus hitam. Namun pria berkaus hitam itu mengabaikan si pria bertopi dan malah membuka kausnya. Pria tersebut terus menatap ke arah samping pria bertopi. Pria bertopi tampak mencoba menahan pria yang marah itu untuk tidak membuat kekacauan. Tak lama kemudian, datang dua personel TNI AU ke lokasi tersebut. “Hei, hei, kenapa? Kenapa? Kau mabuk, kau? Kau mabuk, kau? Kau mabuk?” tanya salah satu personel POM AU kepada pria yang sudah bertelanjang dada itu. Diduga pria yang hendak membuat keributan itu mabuk minuman keras (miras). Pria itu lalu dibawa menjauh dari lokasi keributan ke trotoar di tepi jalanan. Pria yang marah tersebut lalu dibuat tengkurap di atas trotoar. Salah satu personel TNI menindih bagian punggung dan memegang tangan pria tersebut. Sementara itu, satu personel TNI lainnya terlihat menginjak kepala pria yang marah itu. Diberitakan sebelumnya, Angkatan Udara (AU) menyampaikan kronologis kejadian hingga dua orang anggotanya melakukan tindakan berlebihan dengan menginjak kepala seorang warga di Merauke, Papua. Kejadian bermula saat dua anggota TNI AU itu hendak melerai keributan di suatu rumah makan. “Adapun kronologis kejadiannya berawal pada saat kedua anggota TNI hendak membeli makan disalah satu rumah makan padang yang ada di Jalan Raya Mandala-Muli, Merauke, Senin tanggal 26 Juli 2021,” jelas Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsma TNI Indan Gilang Buldansyah, lewat keterangan tertulis, Selasa (27/7/2021), seperti dilansir dari Republika. Pada saat bersamaan, terjadi keributan yang lokasinya berdekatan dengan rumah makan padang tersebut. Keributan itu, kata Indan, disebabkan oleh seorang warga yang diduga mabuk.
Warga terduga mabuk itu melakukan pemerasan kepada penjual bubur ayam dan juga kepada pemilik rumah makan padang serta sejumlah pelanggannya “Kedua anggota berinisiatif melerai keributan dan membawa warga yang membuat keributan tersebut ke luar warung. Namun pada saat mengamankan warga, kedua oknum melakukan tindakan yang dianggap berlebihan terhadap warga,” ungkap Indan. Menanggapi kejadian itu, Indan memastikan pihaknya akan memproses hukum kedua prajurit Satuan Polisi Militer Landasan Udara (Satpom Lanud) JA Dimara itu. Mereka, kata Indan, sudah ditahan di Satpomau untuk diproses hukum lanjutan sejak Senin sore “Kita akan tindak lanjuti kejadian ini, kedua oknum anggota ini akan ditindak secara tegas, sesuai aturan hukum yang berlaku di lingkungan TNI,” ujar Indan. Indan menyesalkan kejadian tersebut. Dia juga memastikan kejadian itu sudah ditangani oleh Satuan Pom Lanud JA Dimara, Merauke, Papua
Prajurit yang terlibat dalam kejadian itu, sebanyak dua orang, sudah ditahan untuk dilakukan proses hukum selanjutnya “Kedua oknum anggota Lanud JA Dimara ini sudah ditahan di Satpomau, dan proses hukumnya sedang berjalan,” jelas Indan.