Letjen Dudung, Viral Soal Pernyataan Kontroversialnya, Ini Profilnya

Indonesiannews.co / Jakarta, 13 September 2021.
PANGKOSTRAD Letjen Dudung Abdurachman trending di Twitter terkait pernyataan yang dianggap kontroversial.

Pernyataan tersebut diungkap Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman saat melaksanakan kunjungan kerja ke Batalyon Zeni Tempur (Yon Zipur) 9/Lang-Lang Bhuana Kostrad, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat pada 13 September 2021.

Dudung Abdurachman didepan anggota personel Yon Zipur 9 Kostrad dan ibu Persit menyampaikan pesan bahwa pada masa pandemi Covid-19, semua pihak sebaiknya selalu mengutamakan pola pikir postif mengenai kesehatan.

Selain itu pun Letjen Dudung Abdurachman menyampaikan pesan yang oleh sebagian orang dianggap kontroversial.

“Bijaklah dalam bermain media sosial sesuai dengan aturan yang berlaku bagi prajurit. Hindari fanatik yang berlebihan terhadap suatu agama,” tutur Pangkostrad.

“Karena semua agama itu benar di mata Tuhan,” ucap Letjen TNI Dudung Abdurachman.
Berikut profil Letjen TNI Dudung Abdurachman dirangkum dari berbagai sumber,

Dudung Abdurachman, S.E., M.M. adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 25 Mei 2021 mengemban amanat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat atau Pangkostrad.

Dudung Abdurachman Lahir pada 19 November 1965 di Bandung, Jawa Barat.

Nama kedua orang tua Letjen Dudung Abdurachman adalah Nasuha (ayah) Nasyati (ibu) Dudung Abdurachman merupakan lulusan Akmil 1988 dari kecabangan Infanteri.

Jabatan terakhir jenderal bintang tiga ini adalah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat.

Silsilah Dudung Abdurachman adalah masih keturunan Sunan Gunung Jati dari P. Sumbu Mangkurat Sari memiliki putra (P. Syeikh Pasiraga) Depok, Cirebon dari jalur cicitnya yang bernama Muharom Wira Subrata.

Dudung Abdurachman dilahirkan di Bandung, 19 November 1965 merupakan putra dari pasangan Bapak Nasuha dan Ibu Nasyati PNS dilingkungan Bekangdam III/Siliwangi.
Mengawali dengan menceritakan pengalamannya dari SMP sampai dengan saat ini.

Ia Menyelesaikan sekolah dari SD sampai SMA di Kota Bandung (1972—1985). Ia lulus SMA Negeri 9 Bandung pada tahun 1985 dan kemudian ia mendaftarkan diri di Akabri Darat.

Berikut Riwayat Pendidikan Dudung Abdurachman :

– Akmil (1988)
– Sesarcabif (1988)

– Diklapa-I

– Dik PARA

– Diklapa-II

– Seskoad

– Susdanyon

– Susdandim
– Sesko TNI

– Lemhannas

Sementara riwayat jabatannya adalah :

– Letnan Dua s/d Letnan Satu.

Komandan Peleton III Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1989—1992).

– Komandan Peleton II Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1992—1993).

– Komandan Peleton I Kompi B Yonif 744/Satya Yudha Bakti (1993—1994).

– Kepala Seksi 2 Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1994—1995).

Pangkat Kapten

– Komandan Kompi Senapan A Yonif 741/Satya Bhakti Wirottama (1995).

– Komandan Kelas Satdik Sarcab PK Pusdikif Pussenif (1995—1998).

Pangkat Mayor

– Wakil Komandan Yonif 410/Alugoro (1998—1999).

– Wakil Komandan Yonif 401/Banteng Raider (1999—2000).

– Kepala Staf Kodim 0733/Berdiri Sendiri Semarang (2000—2002).

– Perwira Pembantu Madya Operasi Kodam II/Sriwijaya (2002).

Pangkat Letnan Kolonel

– Komandan Yonif 143/Tri Wira Eka Jaya (2002—2004).

– Komandan Kodim 0406/Musi Rawas (2004—2006).

– Komandan Kodim 0418/Palembang (2006—2008).

– Pabandya 2/Lurjahril Mabesad (2008—2009).
– Pabandya 3/Diaga Mabesad (2009—2010).

Pangkat Kolonel

– Aspers Kasdam VII/Wirabuana (2010—2011)

– Komandan Resimen Induk Kodam (Danrindam) II/Sriwijaya (2011—2012).

– Paban 1/Ren Spersad (2012—2013).

– Paban 1/Ren Spers TNI (2013—2014).

– Pamen Denma Mabes TNI (2014—2015).

– Dandenma Mabes TNI (2015)

Pangkat Brigadir Jenderal

– Wakil Gubernur Akademi Militer (2015—2016).

– Staf Khusus Kasad (2016—2017).

– Wakil Asisten Teritorial Kasad (2017—2018).

Pangkat Mayor Jenderal

– Gubernur Akademi Militer (2018—2020).

– Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) Jaya (2020—2021).

Pangkat Letnan Jenderal- Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) (2021—).

Adapun pangkat bintangnya diperoleh Dudung Abdurachman pada:

– Brigadir Jenderal (11 September 2015)

– Mayor Jenderal (6 November 2018)

– Letnan Jenderal (23 Juni 2021).