Fajri Akbar: Kebijakan Pak Anies Baswedan Terbukti Memanusiakan Manusia

 

Dia mengakui banjir masih melanda Jakarta di era Anies Baswedan. Tapi proses antisipasi, penanganan, dan pasca banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta masa Anies lebih baik dari gubernur sebelumnya

 

Indonesiannews.co  / JAKARTA – Ketua Umum DPN Jaringan Kesatuan Amanah Indonesia (Jaket Anies) Fajri Akbar membeberkan sejumlah alasan kenapa mereka mendukung Anies Baswedan pada Pemilihan Presiden 2024 mendatang.

 

Semua alasan itu berangkat dari rekam jejak kepemimpinan Anies selama menjadi gubernur DKI Jakarta.

 

“Saya ini tinggal di Jakarta. Beberapa pengurus DPN juga di tinggal di Jakarta. Alasan kita mendukung Pak Anies karena apa yang dibuat Pak Anies di Jakarta secara khusus,” jelasnya kepada KBA News, Rabu, 14 Desember 2022.

 

Menurutnya Anies berhasil menakhodai ibu kota dalam kurun waktu 2017-2022. Berbagai terobosan dan inovasi telah dilakukan mantan Mendikbud tersebut untuk memajukan Jakarta. Termasuk dalam mengatasi dua persoalan klasik, yaitu banjir dan kemacetan.

 

“Jakarta ini kan isu utamanya pasti banjir dan kemacetan,” paparnya.

 

Dia mengakui banjir masih melanda Jakarta di era Anies Baswedan. Tapi proses antisipasi, penanganan, dan pasca banjir yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta masa Anies lebih baik dari gubernur sebelumnya.

 

Karena itu pula, katanya membandingkan, selama lima tahun ini banjir tidak sampai memakan korban seperti era Joko Widodo terkait banjir di basement Gedung UOB Plaza, Jakarta Pusat atau banjir sampai menggenangi bundara Hotel Indonesia bahkan mencapai Istana seperti masa Basuki T. Purnama.

 

“Jadi kalau kita berkaca pada apa yang terjadi pada gubernur sebelumnya, sebenarnya relatif tertangani dengan baik di zaman Pak Anies,” ungkap pengacara muda yang akrab disapa Aji ini.

 

Demikian pula terkait kemacetan. Dia mengapresiasi berbagai kebijakan terkait bidang perhubungan ini. Mulai dari mengintegrasikan berbagai moda transportasi publik, melakukan peremajaan angkutan umum, hingga menyubsidi tarif angkutan.

 

“Itu kan membantu masyarakat. Inilah bagian dari memanusiakan manusia,” katanya.

 

Dengan berbagai kebijakan Anies itu mendorong masyarakat ramai-ramai beralih ke angkutan umum dan meninggalkan kendaraan pribadi. Sehingga berhasil menurunkan angka kemacetan. Walaupun diakuinya, untuk benar-benar mengatasi kemacetan perlu kerja semua pihak.

 

“Mengatasi kemacetan ini memang butuh pemikiran-pemikiran dari seluruh stakeholder. Karena Jakarta ini kan ibu kota negara. Kemacetan harus dipikirkan bersama, tidak hanya Pemprov DKI Jakarta saja,” tandasnya.

 

(***)