Prestasi dan Pengakuan Dunia terhadap Anies Membuat Anak Muda Jatuh Hati

 

Karena itu, dia menegaskan Anies sangat tepat untuk menjadi pemimpin nasional. Selama ini dalam amatannya, Anies hanya dikritik terkait isu politik identitas. “Itu hanya isu saja untuk menyerang beliau,” papar pemuda berusia 31 tahun yang akrab disapa Aji ini.

 

Indonesiannews.co / JAKARTA – Kepiawan komunikasi dan kecerdasan Anies Baswedan sehingga sering tampil di pentas global membuat anak-anak muda menilainya cocok untuk memimpin bangsa sebesar Indonesia ini. Apalagi dunia internasional juga mengakui kinerja Anies terbukti dengan berbagai penghargaan yang diterimanya selama ini.

Misalnya Anies masuk dalam jajaran 21 Heroes 2021 pilihan lembaga Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) yang membuat mantan Mendikbud itu sejajar dengan sejumlah tokoh dunia, termasuk pendiri Tesla dan Space X, Elon Musk.

Demikian disampaikan pengacara muda Fajri Akbar terkait alasan mendukung Anies. Bahkan mereka membentuk simpul relawan Jaringan Kesatuan Amanah Indonesia (Jaket Anies) yang dimotori anak-anak muda untuk memperjuangkan Anies pada Pilpres 2024 mendatang.

“Secara umum juga kita lihat dari penghargaan yang diberikan dunia kepada Pak Anies. Artinya Pak Anies di mata dunia juga cukup mumpuni. Jadi bukan hanya dalam pandangan kita secara warga Jakarta, tapi juga secara umum, dunia mengakui kemampuan Pak Anies ini,” jelas Ketua Umum DPN Jaket Anies Fajri Akbar kepada KBA News, Rabu, 14 Desember 2022.

Bahkan sambungnya, jauh sebelum menjadi gubernur DKI Jakarta, Anies juga sudah memukau dunia. Pada tahun 2008 ketika masih menjadi Rektor Universitas Paramadina misalnya, Anies masuk dalam daftar 100 Tokoh Intelektual Dunia versi majalah Foreign Policy terbitan Carnegie Endowment for International Peace di Washington, Amerika Serikat.

Termasuk tahun 2010, majalah Foresight terbitan Jepang, menempatkan Anies sebagai salah satu 20 tokoh yang membawa perubahan dunia untuk 20 tahun mendatang.

Karena itu, dia menegaskan Anies sangat tepat untuk menjadi pemimpin nasional. Selama ini dalam amatannya, Anies hanya dikritik terkait isu politik identitas. “Itu hanya isu saja untuk menyerang beliau,” papar pemuda berusia 31 tahun yang akrab disapa Aji ini.

Sebab Anies sangat jauh dari apa yang dituduhkan. Anies tidak pernah bermain politik identitas sebagaimana dipersepsikan para haters-nya. Sebab Anies selama ini hanya mengusung politik identitas nasional. Terbukti Anies mengayomi semua pemeluk agama ketika memimpin Jakarta.

“Di Jakarta, tidak ada pemuka agama dari mana pun yang mengeluhkan tentang diskriminasi. Relatif semua menyambut baik sosok Pak Anies. Bahkan ketika Pak Anies berakhir masa jabatannya, seluruh pemuka agama cukup bersedih. Baik Kristen, Islam, Hindu, Budha. Karena apa yang dibuat Pak Anies itu sangat mendukung proses keagamaan mereka,” demikian Fajri Akbar.

Diberitakan sebelumnya, dia juga menjelaskan berbagai terobosan dan inovasi yang dilakukan mantan Mendikbud tersebut dalam memajukan Jakarta sehingga mereka menjatuhkan pilihan politik kepadanya. Termasuk penanganan persoalan klasik, banjir dan kemacetan, yang menurutnya, lebih baik pada masa Anies di banding gubernur-gubernur sebelumnya.

 

(***)