PB Mathla’ul Anwar selaku bagian dari LPOI mendukung Tadarus Kebangsaan untuk mencari Kepemimpinan Muslim Indonesia

 

 

Indonesiannews.co / Jakarta,  25 Maret 2023.   –  PB Mathla’ul Anwar selaku bagian dari LPOI mendukung Tadarus Kebangsaan untuk mencari Kepemimpinan Muslim Indonesia. Hadir sebagai Ketua 1 Pengurus Besar Mathla’ul Anwar;  Bpk. H. Adi Abdillah Marta, S.E , pada Tadarus Kebangsaan yang pimpin oleh Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan dilaksanakan pada tanggal 25 s/d 26 Maret 2023 di Royal Hotel Kuningan, Jakarta.

 

Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) sebagai lembaga yang merangkul Ormas Islam Indonesia yang diketuai oleh Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA sebagai Ketum LPOI, yang memimpin langsung Tadarus Kebangsaan dan Penyusunan Road Map dengan tema: “Kepemimpinan Muslim Indonesia”, yang di hadiri dengan beberapa narasumber sebagai pembicara, antara lain dari BNPT, BIN, Kejaksaan Agung, TNI, Polri, Kementerian Dalam Negeri, Lemhanas, dan Kementerian Agama.

 

 

Saya sebagai Ketua 1 Pengurus Besar Mathla’ul Anwar;  dengan senyum lebar dan sumringah mengatakan, “Saya sangat bahagia, karena hidup memang harus di awali dengan kebahagiaan, apalagi untuk merumuskan Kepemimpinan dalam hal ini Kepemimpinan Nasional kedepan, sebagai Kepemimpinan Islam, Kepemimpinan muslim,” ujar Abdillah.

 

“Jelas dari awal Presiden Indonesia pertama; Bung Karno sampai Pak Jokowi pun semuanya Islam, semuanya muslim, tentu dengan plus minus yang saling melengkapi, kemudian saling di memperbaiki,” lanjut Abdillah.

“Jadi kembali ke dalam konsep Tadarus Kebangsaan malam ini, Kami Mathla’ul Anwar tentu sangat men-support, karena memang sangat baik dan setiap kebaikan harus di ikhtiarkan, apalagi untuk merumuskan Kepemimpinan Nasional kedepan yang tidak hanya mengisyaratkan harus pemimpin Islam, tapi kemudian bicara tentang keharusan syariat kita sebagai ormas Islam, mengisyaratkan untuk Kepemimpinan Muslim Indonesia, dan di utamakan apalagi di negara kita yang dengan Islam mayoritas,” terang Abdillah.

 

“Lagi-lagi saya harus bicara, bukan hanya mayoritas secara kuantitas, karena kualitas kita juga tentu teruji, dari awal (seperti) bagaimana Bung Karno dengan afiliasi dengan ormas Islam misalnya, itukan menjadi suatu efforts tersendiri, bagaimana cara beliau memimpin, lalu kemudian dalam sisi kekurangan nya dilengkapi oleh Presiden berikutnya, tentu secara personal tidak ada yang ideal, meskipun rumusan nya ideal,” lanjut Abdillah.

 

Kepemimpinan secara personal di ikhitiar dalam Tadarus Kebangsaan kali ini yang dihadiri oleh banyak ormas Islam yang tergabung dengan LPOI dan yang belum tergabung, seperti LDII misalnya. Untuk merumuskan format ideal kepemimpinan Islam kedepan (kira-kira demikian).

 

 

H. Abdillah juga mengatakan; “Himbauan pemerintah jelas seperti tadi dalam pembukaan oleh Menkopolhukam mengatakan bahwa “Tidak ada syarat, tidak ada unsur, tidak ada kemungkinan untuk menunda pemilu, itu jelas dalam konstitusi, tentu dengan dasar itu, LPOI sepakat dengan pemerintah, bahwa Pemilu tetap di laksanakan sesuai jadwal, lalu terkait dengan Kepemimpinan yang diformulasikan dalam pertemuan kali ini, sebagaimana format ideal Kepemimpinan kedepan seperti yang tadi saya katakan, “ada beberapa kekurangan yang harus diperbaiki itu menjadi catatan calon pemimpin yang ikut kontestansi ke depan”, tegas Adi Abdillah.

 

Kira-kira gambarannya / pemimpinnya siapa nih Pak (personilnya nih Pak)?

“Kalau itu tentu kurang etis, jika menyebutkan nama, selain RHS (terkait dengan etika nya juga), apalagi Mathla’ul Anwar sangat menjunjung tinggi adab, tidak melebihi takdir, Mathla’ul Anwar hanya mengikhtiarkan format-format nya. Jadi kita buatkan track nya, perkara siapapun sudah ada track nya, apapun itu akan ke detect sejak awal, jika pun keluar dari track, kan kita bisa kembalikan, kita bicara road map, kita buatkan jalur nya kalau memang sudah tepat, tentu akan positif, jadi plus minus nanti bergeser, hal tersebut bisa ingatkan dengan pola pola evaluasi bersama,” lanjut Abdillah.

 

Tentu nya ormas punya fungsi kontrol sosial yang sangat tinggi.

 

Kira kira dari sipil atau dari TNI?

“Teman-teman kerja wartawan ini memang suka menjebak, (terseyum sumringah).
Kalau kita bicara ormas Islam, tentu mungkin kita mengusung civil society, siapapun dari sipil atau pun dari militer sekalipun, militer juga kan ada masa (waktu) nya,” terang Abdillah.

 

“Setelah purna, maka akan kembali menjadi sipil. Jadi terkait dengan militer atau sipil semua nya dapat dikaitkan, dan selama warga negara Indonesia dengan integritas dan kapasitas yang mumpuni, monggo silahkan, diutamakan untuk yang muslim, karena pertemuan LPOI hari ini adalah untuk membuat peta Road Map Kepemimpinan Islam Indonesia, ” terang Abdillah.

Tentu Islam di Indonesia ya, Islam rahmatan il alamin.

 

“Islam yang religius (jelas), jadi nasionalis religius, karena kita bukan negara islam, kita bukan negara agama, tapi kita negara Pancasila, siapapun harus punya sisi religius dengan keyakinan masing-masing, terutama muslim dengan pemahaman nasionalis yang tinggi,” terang Abdillah.

 

Seperti Kepemimpinan Presiden pertama, di Awal saya sampaikan; ‘kepemimpinan Presiden pertama dengan bentuk-bentuk dari nasionalisme yang sangat religius,” tutup H. Adi Abdillah Marta, S.E, dihadapan para awak media.

 

 

(***)