
Indonesiannews.co / Jakarta, 25 Maret 2023. – TADARUS KEBANGSAAN DAN PENYUSUNAN ROADMAP “KEPEMIMPINAN MUSLIM INDONESIA” Indonesia diharapkan mampu menjadi trend setter dipimpin dan di buka oleh Prof. Dr. K.H. Said Aqil Siroj, M.A. sebagai Ketum LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam), di Hotel Royal Kuningan Jakarta (25 s/d 26 /03/2023). Tadarus Kebangsaan dihadiri oleh Menkopolhukam Bapak Prof. Dr. H. Mahfud MD, serta berbagai Ormas-Ormas Islam yang tergabung dalam LPOI, antara lain: Pimpinan Ormas-Ormas Islam di Indonesia; Serikat Islam Indonesia, Al Irsyad al Islamiyah, Al Washliyah, Mathla’ul Anwar, NWDI, PUI, PITI, HBMI, IKADI, PERTI, Muhammadiyah, LDII, Muslimat NU, Aisiyah, Bakomubin, DDII, MUI, DMI, Al Khoirot, ISMI, ICMI, dan Robitoh Alawiyah. Juga dilengkapi dengan seminar singkat yang di sampaikan oleh para narasumber dari : Kepala BNPT, BIN, Kejaksaan Agung, TNI, Polri, Kementerian Dalam Negeri, Lemhanas, dan Kementerian Agama. “Muslim Lifestyle” dengan ekosistem ekonomi, pendidikan, dan budaya dan Kesehatan bagi dunia muslim sekaligus mampu menjadi konsolidator dan komunikator bagi solidaritas umat Islam dan Negara Muslim diseluruh dunia. Disisi lain, keberadaan Indonesia sangat strategis dan penting sebagai penjaga keseimbangan (stabilisator) dan keamanan Kawasan Asia Tenggara, terutama dalam membendung dan melawan segala bentuk kejahatan terorisme global.TADARUS KEBANGSAAN DAN PENYUSUNAN ROADMAP
“KEPEMIMPINAN MUSLIM INDONESIA”
Indonesia diharapkan mampu menjadi trend setter
Insya Allah kami hadir untuk umat …Nasgian Djunaedi, SH (Wasekjen bidang Seni Budaya Islam PP PERTI dan sebagai salah satu Koordinator Gugus Tugas Pemuka Agama GTPA BNPT RI), mengatakan; “Tolak Bala, Tolak Diskriminasi 5 Agama yang ditekan menjadi selalu Minoritas di setiap Dunia Kerja swasta maupun pemerintahan (BUMN). Itu baru Adil. Perlakuan bully 5 agama selain Muslim di NKRI ku di tolak Juga Mestinya,” tegas Nasgian. “Mana Pancasilaku yang Murni, seperti Era 1945 sampai 1955. Kami mau NKRI ku yang Murni seperti dulu kala, kembalikan Rasa Pancasilanya dulu yang Sejati. That My Republik Damn I Love U So Much Indonesiaku yang Bertoleransi Murni Bukan hanya Retorika. Jangan Hanya Basa basi nanti Banyak yang jadi basi Negeriku Tercinta,” lanjut Nasgian.
Bahwa menurut Ibnu Rusyd (1126-1198) seorang muslim yang menjadi pemikir jembatan abad pencerahan barat, mengatakan buah pikiran itu punya sayap dan tak seorang pun dapat mencegah terbang baik yang pro kekerasan dan moderat humanis pun berlomba. Budaya menyampaikan nilai keadaban yang autentik ketimbang simbol-simbol yang berjarak, serta apresiasi kepada keindahan (Ihsan).
“Jadi perlu konsolidasi dengan ta’muruna bil ma’ruf (mengajak kepada kebaikan),” ujar Kuntowijoyo Doktor Sastrawan Indonesia.Dikutip dari Usmar Ismail sebagai bapak film indonesia yang mengatakan: “Ulama dan pemimpin harus memusatkan perhatian untuk mencari dan menyelidiki secara sadar rahasia selera penonton (umat) umumnya dan bagaimana cara untuk memberi kepuasan kepada selera dan menghayati sumber-sumber ilham dari Al Qur’an dan Sunnah Rasulullah sebagai sumber inspirasi disamping keterampilan menulis seni untuk dakwah dengan jaman sekarang yang memakai teknologi,” tutup Nasgian Djunaedi Wasekjen Bidang seni budaya Islam Pengurus Pusat Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PP PERTI) dalam acara Tadarus kebangsaan dihadapan para awak media (25/03/2023). (***)
Komentar
Facebook Comments Plugin Powered byVivacity Infotech Pvt. Ltd.