Tadarus Kebangsaan dengan Penyusunan Road Map untuk mencari “Kepemimpinan Muslim Indonesia”

 

 

 

Indonesiannews.co / Jakarta, 25 Maret 2023.    –  Laksamana Muda TNI Edi Sucipto, S.E., M.M., M.Tr. Opsla (lahir 11 Agustus 1965) adalah seorang perwira tinggi TNI-AL yang sejak 29 Agustus 2022 mengemban amanat sebagai Deputi Bidang Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan Lemhannas, hadir sebagai pembicara pada Tadarus Kebangsaan dengan Penyusunan Road Map untuk mencari “Kepemimpinan Muslim Indonesia”, yang di selenggarakan oleh LPOI (Lembaga Persahabatan Ormas Islam), yang di laksanakan di Hotel Royal Kuningan,  Jakarta (25/26 Maret 23).

 

“Kegiatan ini sangat baik, perlu dipelihara serta diteruskan dan tumbuh kembangkan. Karena sebagai “wadah” agar perbedaan-perbedaan tidak menjadi suatu pemisah, dapat dicari nilai kesamaan dengan “pengikat” Nasionelisme sehingga dapat menjadi penguat persatuan. Karena kita punya sejarah, seperti yang tadi saya katakan tadi, bahwa dahulu kita punya banyak kerajaan, perlahan tapi pasti habis, musnah karena devide at impera atau adu domba oleh colonial ketika itu. Sehingga keberagaman, kemajemukan yang ada sebagai konsekuensi dari Negara kepulauan terbesar perlu dan harus dipelihara, dijaga bersama dengan baik agar menjadi suatu kekuatan untuk Indonesia. Terlebih kita (Indonesia) merupakan negara yang kaya akan berbagai Sumber Kekayaan Alam, perpecahan, salah satunya akibat adu domba, dapat menjadi pintu kerawanan masuknya kepentingan asing yang haus akan sumber kekayaan alam yang ada Indonesia,” ujar Edi Sucipto.

 

“Sebenarnya kita patut bersyukur dan bangga hidup di alam Indonesia, yang secara geografis sangat sangat strategis berada antara dua benua dan dua samudera, terlebih setelah kita meratifikasi UNCLOSE 1982, maka kita menjadi Negara kepuluan terbesar denga 17.504 pulau dengan berkonsekuensi akan keragaman budaya, bahasa agama dll. Dan tidak banyak Negara yang berada di katulistiwa dibawah area geostationary orbit (GSO) yang merupakan satu orbit yang dapat digunakan sebagai lintasan operasi satelit,” lanjut Laksda Edi.

“Dan untuk menjaga konsekuensi dinegara (Indonesia) yang syarat dengan keberagaman ini, wawasan kebangsaan menjadi mutlak terus dijaga, dilestarikan yang dalam implementasinya disemboyankan dalam Bhinneka tunggal ika. Dan itu pula yang menjadikan “iri” bangsa-bangsa negara di Timur Tengah yang juga kaya akan sumber Kekayaan Alam, yang keragamannya tidak lebih banyak dari Indonesia, namun kekerasan, perang saudara seakan terus berkecamuk. Oleh karena itu, INDONESIA yang HEBAT ini, WAJIB KITA JAGA,” tegasnya.

 

“Saya berharap, mudah-mudahan kegiatan Tadarus Kebangsaan dan sejenisnya terus ditumbuh kembangkan, agar persatuan dan kesatuan dapat terus kita jaga, terlebih di era globalisasi yang syarat dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi informasi dan komunikasi yang juga merupakan suatu keniscayaan. Dunia seakan berderless, maka kemajuan tersebut juga sama sama harus kita manfaatkan sebagai wahana memelihara nilai-nilai wawasan kebangsaan. Karena kalau tidak kita, siapa lagi sebagai anak bangsa. Ditengah derasnya globalisasi, kita tidak selalu bisa menyiapkan masa depan untuk generasi muda, tetapi kita bisa menyiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan sesuai masanya,” tutup Laksda Edi kepada awak media indonesiannews.co usai Tadarus Kebangsaan di Hotel Royal Kuningan Jakarta (25/03/23).

 

 

(***)