Penyataan sikap KISDI (Komite Indonesia untuk Solidaritas Dunia Islam)

 

KISDI Minta FIFA Jangan Standar Ganda dan Minta Pemerintah RI untuk Konsisten dengan Konstitusi

 

Indonesiannews.co / Jakarta, 29 Maret 2023.   – Sehubungan dengan rencana kedatangan Timnas Israel dalam Piala Dunia U-20, KISDI bersama Mer-C dan AWG bertempat di Kantor Pusat MER-C, Jl. Kramat Lontar No. J-157, Senen, Jakarta Pusat.  (https://bit.ly/merc-gmap ), pada Rabu, 29 Maret 2023, Pkl. 10.00 wib.

Mendekati event Piala Dunia U-20, gerakan penolakan terhadap Timnas Israel terus bermunculan dan meluas. Penolakan datang dari berbagai elemen bangsa dan lapisan masyarakat.

Dalam rangka menguatkan gerakan penolakan tersebut dan terus mendorong Pemerintah untuk berani menolak Timnas Israel sesuai dengan amanat konstitusi RI, maka, MER-C, AWG, KISDI,  melakukan Konferensi Pers Bersama, dengan point utama : “Jaga Konstitusi, Tolak Timnas Israel!”.

 

KISDI yang sejak awal bersikap menolak, menyatakan:

  1. Yang perlu digaris bawahi yang ditolak tim Israelnya bukan Piala Dunia U-20 nya, sehingga Indonesia harus menjadi tuan rumah sesuai ketetapan tanpa kehadiran tim Israel di Indonesia.
  2. Meluasnya penolakan tim sepakbola Israel ke Indonesia dalam kegiatan Piala Dunia U-20 merupakan bukti keinginan masyarakat untuk taat berkonstitusi. Posisi Indonesia terkait Israel juga memiliki kekhasan bahkan sudah mensejarah dan termaktub dalam konstitusi seperti sikap anti penjajahan israel terhadap Palestina. Dan fakta Indonesia mempunyai Permenlu no 3/2019 yang tidak membolehkan menerima negara penjajah Israel di tempat resmi, secara resmi, tidak boleh mengumandangkan lagu kebangsaan serta mengibarkan bendera Israel atau mengenakan atribut-atribut apapun terkait Israel
  3. KISDI menilai FIFA tidak peka, FIFA seharusnya tahu jika Indonesia tidak punya hubungan diplomatik. Seharusnya cari solusi, yaitu khusus grup yang ada tim Israel itu mainnya di Singapura, bukan di Indonesia.
  4. Jargon FIFA “jangan campuradukkan politik dengan olahraga” itu sudah digugurkan sendiri oleh FIFA, dengan adanya keputusan FIFA yang mencoret Rusia dari perhelatan kualifikasi Piala Dunia 2022 di Oatar karena invansi Rusia ke Ukraina yang hanya baru satu tahun. Sementara Israel sudah 80 tahun lebih menginvansi Palestina, itu harus dijadikan basis argumentasi diplomatis oleh Indonesia agar FIFA konsisten dan tidak menerapkan standar ganda. Bukannya malah ikutikutan ikut jargon tersebut seperti yang disampaikan Presiden Jokowi baru-baru ini. Fakta Israel sebagai negara penjajah semestinya bisa diberlakukan FIFA terhadap Israel dan kesebelasannya karena Israel telah menginvansi Palestina sejak 1948 dan terus berlangsung hinggi kini bahkan semakin brutal pada beberapa tahun terakhir ini, yang menimbulkan banyak makin banyak korban kemanusiaan, termasuk pesepakbola-pesepakbola asal Palestina.
  5. Jadi, apabila FIFA konsisten dan tidak menerapkan standar ganda, maka penyelenggaraan Piala Dunia U20 tersebut akan tetap dapat dilaksanakan secara bermartabat seperti saat FIFA menjatuhkan sanksi terhadap Rusia terkait Piala Dunia 2022. Sehingga tanpa melibatkan tim sepakbola Rusia, prosesi piala dunia 2022 tetap bisa terselenggara dengan berkualitas dan sportif.
  6. Warga sepakbola dunia sudah tahu bagaimana FIFA bisa mengakomodir beberapa nilai yang dipegang oleh Oatar sebagai tuan rumah dalam penyelenggaraan Piala Dunia 2022 lalu. Misalnya, seperti pelarangan minuman keras di dalam stadion dan penolakan kampanye LGBT. Sehingga sikap bangsa Indonesia yang berdiri bersama Palestina dan anti penjajah Israel itu juga bisa diakomodir dengan menetapkan tim Israel tidak bermain di Indonesia.
 

 

 

HM. Mursalin
ketua KISDI

 

(***)