ICMI Jakarta Selatan siap kawal dan mendampingi anak Indonesia untuk mendapatkan beasiswa LPDP

 

 

Indonesiannews.co / Jakarta, 7 April 2023 – UPZ Cendekia Amal Sejahtera yang merupakan Badan Otonom dari ICMI cabang Jakarta Selatan mengadakan “Cahaya Ramadhan” yang akan dilaksanakan di MAL Tamini Square mulai tgl 7 s/d 16 April 2023, dengan tema-tema berbeda, antara lain; Bedah buku, Talk Show, Tutorial Make Up Hijab, Band Religi, Ceramah Ustadz, Sukses Beasiswa,  Santunan Anak Yatim.

Jumat 7/4/2022, dengan buka puasa bersama anak yatim dan talkshow dengan tema “Menggapai sukses di masa depan dengan beasiswa pendidikan,” dihadirir para narsum dan pakar di Bidangnya di Mal Tamini Square Jakarta pada hari Jumat, 7 April 2023 baik secara online dan offline.

 

 

Dalam talkshow tersebut hadir sebagai Ketua ORDA ICMI Jakarta Selatan bpk. Rhesa Yogaswara, didampingi oleh Ibu Ratna Dewi Pangaribuan (Ketua Panitia/Pengurus ICMI Jaksel Divisi Antar Lembaga, Luar Negeri, Ketahanan dan Keamanan), di hadiri para pakar di bidangnya sebagai Pembicara, antara lain:

  1. Pertama;  bpk. Prof. Hikmahanto Juwana (Guru Besar UI) Rektor Unjani, Alumni Beasiswa Chevening,
  2. Kedua; dr. Sri Melati, MA. University College London (Anggota Penasehat Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru, Alumni Beasiswa LPDP RI. (penyandang Disabilitas Netra yang bergabung melalui zoom).
  3. Ketiga; Cindy M. Lintang, Ketua PK-159 LPDP RI (Gardhika Khatulistiwa) Universitas Indonesia, (Ketua Divisi Resert & IPTEK ICMI Jaksel), Alumni Beasiswa LPDP RI.,
  4. Keempat; Dr. Med. Dr. Nyityasmono Tri Nugroho, Sp.B., FCSI University of Muenster – Jerman (Dosen Fk. UI, Dokter Bedah Vaskular & Endovaskular, Alumni Beasiswa LPDP RI),
  5. Kelima; Ratna Prabandari dari Kemdikbudristek II (Subkoordinator Pengelola Beasiswa Pendidikan Indonesia), (bergabung melalui zoom),
  6. Keenam; Alfa Sapurra dari Global Islamic School.
 

 

Acara tersebut juga dilanjutkan pemberian santunan anak yatim setelah buka puasa bersama maupun siraman tausiyah dari Ustadz Zulfi Pohan di Mesjid At-Taqwa Tamini Sqare Jakarta.

 

 

Setelah mengikuti talkshow sebagai narasumber Rhesa Yogaswara bersama Ratna Dewi Pangaribuan memberikan keterangan pers nya kepada para awak media elektronik, mengatakan bahwa; “Kalau pendidikan di Indonesia banyak kompleks bukan semata-mata duduk di sekolah kemudian belajar terus langsung teraplikasi. Sinergi dunia kerja akademi siswa sektor industri itu memang terus jalan, jadi upaya-upaya itu saya positif thinking bahwa siapapun yang jadi Presiden RI sebetulnya sedang mengupayakan kesana. Atas berbagai upaya itu justru kita hadir untuk melengkapi kalau dari sisi kita.

 

 

 

Begitu juga terkait dengan tenaga kerja memang sekali lagi adalah PR untuk menghadirkan tenaga ahli, maksudnya orang yang mumpuni tidak mudah menangani dibidangnya karena ada resiko yang harus ditanggung. Apalagi ketika pekerjaan yang beresiko tinggi tersebut, mungkin ketika ada hal-hal yang beresiko tinggi itu sulit ditanggung oleh kita sendiri dan mungkin lebih baik itu harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman di berbagai negara.

 

 

Sekali lagi tujuan utamanya, harusnya anak negeri bersama di berbagai asosiasi yang kebetulan saya juga aktif tahun 98 dan tahun 2000an yang awal itu banyak tenaga kerja asing yang mendominasi dizamannya. Seiring dengan perjalanan keilmuan dan kemampuan kita sendiri lama-lama posisi puncak bisa kita yang pegang juga. Jadi mungkin memang belum sempurna. Kalau terkait alokasi orang yang diharapkan untuk memimpin dimanapun di termasuk negeri ini bukan cuman pintar tapi juga harus punya moralitas yang bagus. Skema-skema ini masih terus dicoba berbagai pihak yang sama seperti pertumbuhan perbankan syariah.

 

Terkait LPDP tentu ini dari Pemerintah yang bisa kita lakukan adalah kalau memang sebagai organisasi membangun komunikasi dan lain-lain kita membantu pendampingan. Untuk santunan anak yatim diacara ini diberikan dari beberapa sponsor dan ada juga satu yayasan yang memberikan tapi dia tidak mau ditampilkan nama yayasannya. Kalau untuk sponsor sudah ada logo-logonya sudah keliatan (BSI, HIPMI, IBLAM School, dll).

 

 

Kesimpulan diskusi ini yaitu bagaimana cara untuk mendapatkan beasiswa, untuk LPDP kadang diluar sana anak sekolah masih bingung bagaimana mendaftar dan persyaratannya apa saja yang harus dipersiapkan. Tujuan utama diadakan acara ini supaya diinformasikan anak-anak diluar dan masyarakat untuk mengetahui bagaimana caranya untuk mendapatkan beasiswa dari LPDP.

 

“Sosialisasi dari kita sebetulnya kita tidak melihat hanya anak-anak kepada guru yang mengajar tapi kepada keluarga karena sebagaimana kita ketahui didalam pegangan hidup kita sebetulnya yang menjadi tonggak pilar dalam rumah atau keluarga adalah Ibu. Kita lihat anak-anak ya anak-anak, tapi ketika ibu-ibu tidak menciptakan sistem itu tidak akan jalan sehingga terhambatnya untuk menjadikan anaknya pintar di sekolah hingga gagal mendapatkan beasiswa pendidikan. Di ICMI Jaksel juga ada divisi perekonomian dan pendidikan maupun divisi perempuan dan anak, ini yang menjadi tantangan dari kita untuk menciptakan program yang terintegrasi maupun penyuluhan LPDP bagi anak-anak bisa mendapatkan beasiswa Pendidikan dari Pemerintah,” tutupnya.

 

 

Dan harapan kedepannya bagi anak-anak yang yang masih berjuang untuk mendapatkan beasiswa dari Pemerintah adalah kuliah setinggi mungkin bahkan sampai ke luar negeri merupakan impian yang bisa menjadi kenyataan dan sudah banyak anak bangsa yang berhasil meraih cita-citanya melalui pendidikan yang tinggi menggunakan beasiswa.

 

 

(****)