Sang Pelipur, Alternatif Penyaluran Emosi Anak oleh Adhikti Foundation dan PKM-PM Pelipur IPB di RPTRA Utakara – Rawa Mangun 

 

 

Indonesiannews.co / Jakarta, 1 Oktober 2023.         – Sang Pelipur, Alternatif Penyaluran Emosi Anak oleh Adhikti Foundation dan PKM-PM Pelipur IPB di RPTRA Utakara – Rawa Mangun, IPB University yang beralamat di Kampus IPB, Jl. Raya Dramago, Babakan, Kec. Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat 16680, miliki Program Kreativitas Mahasiswa sebagai Pengabdian untuk Masyarakat, yang di laksanakan di lingkungan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Utakara, Rawamangun, Jakarta (01/10/2022).

Yang diketuai oleh Dosen Pembimbing dan juga sebagai Ketua Tim PKM-PM, Ibu Zessy Ardinal Barlan, S.K.Pm., M.Si. NIP. 198907192015042003 dan sebagai ketua tim Sang Pelipur Tri Ratna Chaniyatun Nisa (Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) > 13401211024), dengan 3 orang Anggota, antara lain:

  1. Tiara Putri Rahmadin (Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) > administrasi dan keuangan, 13401211105),
  2. Lu’lu Hiswari Kinanti Samudra (Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat) > hubungan masyarakat, 13401211129),
  3. Sendi Setiawan (Manajemen) > media kreatif, H3401211126).
 

Akan melaksanakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Ekologi Manusia Insitut Pertanian Bogor, dengan ini kami Tim PKM IPB bidang Pengabdian Masyarakat akan melaksanakan kegiatan pelaksanaan program Alternatif Penyaluran Emosi Anak oleh Adhikti Foundation Guna Menciptakan Safe Place Melalui Pendekatan Musik dan Konseling Sebaya, yang dihadiri oleh:

  1. Ketua RW 01 Kelurahan Utan Kayu Selatan,
  2. Ketua Adhikti Foundation,
  3. Ketua PPAPP DKI Jakarta,
  4. Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta.
 

“PKM: Program Kreatifitas Mahasiswa yang merupakan salah satu program dari kemendikbud dan mendapat pendanaan dari Kemendikbud ristek kemudian acara ini kami khusus mengambil bidang pengabdian masyarakat dan pengabdian masyarakat yang dilakukan adalah memberikan konseling bagi anak-anak yang bermasalah ada yang masuk Ke BK, sering punya hubungan kurang bagus dengan orang tuanya kemudian juga ada masalah Toxic relationship dengan teman dan pacar jadi ada berapa ya memang dapat warning dari sekolah disitu, kami disini coba memberikan media ataupun istilahnya penyaluran emosi di ranah yang lebih positif,”Ujar Tri Ratna Chaniyatun Nisa sebagai ketua Tim.

 

“Kami berkegiatan mulai bulan Juli 2023 tapi memang penyusunan secara internal tim itu sejak awal tahun 2023 bulan Januari,” lanjut Tri.

“Anggota tim inti yang tercatat di dikti ada 4 orang termasuk dosen pendamping kami ibu Zessy Ardinal Barlan, S.K.Pm., M.Si.,  kemudian kami juga punya dua volunteer, namanya Zafira dan Abdul,” terang Tri.

 

“Anak-anak yang datang ke sini berjumlah 16 orang anak tetapi memang ada beberapa anak yang datang secara sukarela, yang bukan menjadi sasaran inti, ada kurang lebih ada 20 anak, tapi memang yang aktif melakukan kegiatan itu ada 6,” paparnya.

 

“Harapan kami hanya satu yaitu menyediakan tempat penyaluran emosi bagi anak-anak karena memang di rumah orang tua keluarga, kadang belum cukup menjadi tempat untuk menyalurkan emosi adik-adik tersebut. Sehingga penyaluranan emosi ini juga tempatnya bukan hanya cerita saja, tetapi juga kita bisa ber musik melukis dan lain sebagainya dan itu, dan saya harapannya pusat informasi konseling di PKK di seluruh Indonesia bisa menerapkan hal seperti ini. karena memang sudah ada pusat konseling di setiap PKK itu tetapi yang saya berkegiatan pun itu tidak jalan sama sekali gitu,” jelas Tri.

 

“Secara singkatnya, kami melakukan kegiatan konseling ini berdasarkan sebuah metode, ada metode yang kami kutip dari Astiti (thn. 2019) terkait tahapan konseling sebaya, jadi yang memang kami lakukan itu ada base ilmiah nya, mulai dari pengungkapan masalah, Kemudian diagnostik, prognosa untuk menentukan bagaimana sih rencana untuk menyelesaikan masalah mereka dan treatment, jadi memang ada proses healing di dalam kegiatan ini tapi memang ini kita menunjukkan kepada orang bahwa membuat sebuah safe place itu tidak hanya di rumah saja, tetapi memang ada beberapa anak yang broken home di rumah dan tidak mendapatkan hal itu, jadi kita membangun relasi di pusat informasi konseling di PKK makanya kami berkegiatannya di RPTRA,” lanjut Tri.

 

“Sementara ini, kami baru merangkul Utan Kayu Selatan akan tetapi memang kami ada rencana untuk berkolaborasi dengan beberapa Mitra dari Yayasan Adhikti Foundation itu seperti Mitra yang kami harapkan untuk bekerjasama yaitu Dinas PPAPP yang memang kegiatan intinya adalah anak-anak, tapi memang proses penyusunan MOU nya masih kami kerjakan,” lanjut Tri.

“Dan kami sedang melakukan penyusunan buku pedoman mitra, sehingga buku pedoman mitra ini nanti akan kami ajukan isbn nya, keabsahannya yang sedang dalam kepengurusan, sehingga buku pedoman mitra ini bisa dijadikan acuan lembaga-lembaga lain untuk melakukan konseling sebaya, kalau misalnya konseling yang gap usia nya jauh seperti guru BK dengan siswa itu bisa, tetapi kita memang fokus ke konseling sebaya, pemerintah Lembaga PPAPP, Balai Kemasyarakatan itu bisa menggunakan Acuan dari program kami termasuk yayasan foundation dengan menggunakan buku pedoman,” tutup Tri kepada awak media indonesiannews.co di lingkungan RPTRA Utakara saat kegiatan berlangsung.

 

 

 

 

 


Narahubung:

Lulu’ Hiswari (081287679227)

 

 

 

 

(***)