Oplus_131072

Film Drama Religi “Cinta dalam Ikhlas” karya Abay Adhitya

 

Adhisty Zara dan Abun Sungkar Memperjuangkan Jodoh Sejati dalam Film Drama Religi “Cinta dalam Ikhlas” Karya Sutradara Fajar Bustomi

Film “Cinta dalam Ikhlas” diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Abay Adhitya yang terinspirasi dari kisah nyata.

 

Indonesiannews.co/ Jakarta, 19 November 2024 – Film drama religi produksi Starvision “Cinta dalam Ikhlas” akan tayang di bioskop mulai 27 November 2024. Disutradarai Fajar Bustomi dan diproduseri Chand Parwez Servia, film “Cinta dalam Ikhlas” diangkat dari novel best seller berjudul sama karya Abay Adhitya. Mengikuti perjalanan Athar (Abun Sungkar), yang sudah kehilangan sosok ayah sejak masih kecil. Meski begitu, luka kehilangan tersebut masih sangat dirasakan oleh Athar dan keluarganya.

Hingga pada suatu hari, takdir mempertemukan Athar dengan Aurora Cinta Purnama atau Ara (Adhisty Zara) yang mampu menarik perhatiannya. Lantas, apakah kehadiran Ara bisa mengubah pandangan hidup dan menghadirkan kebahagiaan bagi Athar?

Athar dan Ara menjadi lebih baik untuk satu sama lain. Namun, pertemuan mereka selalu berujung dengan perpisahan. Akhirnya mereka harus mengikhlaskan satu sama lain, mungkinkah Tuhan belum meridai mereka untuk bersama?

Film “Cinta dalam Ikhlas” dibintangi Adhisty Zara dan Abun Sungkar. Selain keduanya, film “Cinta dalam Ikhlas” juga dibintangi oleh Omar Daniel, Zoe Abbas Jackson, Maizura, Cut Mini, Donny Damara, Elang El Gibran, Alif Rivelino, Izzati Khansa, Dude Harlino, David Chalik, Eksanti, Tike Priatnakusumah, Fachri Al-Bukhori, Andrew Barrett, Firman Ferdiansyah, Anyun Cadel, Ustadz Hilman Fauzi, Teddy Tardiana, Barbie Arzetta, Robert Chaniago, Joseph L Kara, Desy Ridawati, dll .

 

“Cinta dalam Ikhlas” menjadi persembahan drama religi terbaru Starvisoon setelah tepat setahun lalu merilis “172 Days”. Produser film “Cinta dalam Ikhlas” Chand Parwez Servia mengungkapkan melalui film ini Starvision ingin menghadirkan kisah yang terinspirasi dari kisah nyata dan berharap menjadi pembelajaran bagi penonton tentang arti cinta dan ikhlas melalui kisah Athar dan Ara.

“Mengadaptasi novel Cinta dalam Ikhlas yang ditulis Abay Adhitya membuat kami yakin bahwa cerita ini memiliki kekuatan yang menyentuh hati setiap orang yang mengikuti kisah Athar dan Ara. Selain perjalanan menemukan jodoh sejati, film “Cinta dalam Ikhlas” juga mengajarkan kita tentang nilai keikhlasan dalam menjalani hidup, dinamika dalam pertemanan dan keluarga, yang semuanya itu akan mengaduk-aduk hati penonton. Semoga film “Cinta dalam Ikhlas” bisa memberikan tontonan sekaligus tuntunan bagi anak-anak muda, serta orangtua dalam memberikan dukungan kepada anak mereka,” kata produser “Cinta dalam Ikhlas” Chand Parwez Servia.

Sutradara film drama religi “Cinta dalam Ikhlas” Fajar Bustomi menambahkan, film ini akan menunjukkan perjalanan memantaskan diri dalam upaya menemukan jodoh sejati. Film “Cinta dalam Ikhlas” juga menjadi kolaborasi terbaru Fajar Bustomi bersama Adhisty Zara dan Abun Sungkar setelah “Mariposa”. Selain itu, Fajar bersama Chand Parwez merupakan kolaborator lama yang telah memproduksi berbagai judul film bersama.

“Para karakter yang ada di film ini memiliki lapisan yang mendalam dari berbagai ujian yang mereka lalui, utamanya tentang kisah cinta dan dalam upayanya bertemu jodoh sejati. Bukan saja tentang cinta, tetapi “Cinta dalam Ikhlas” juga berupaya menghadirkan kisah bagaimana kita sebagai manusia bisa menjalani semuanya dengan ikhlas, berserah diri, sambil berikhtiar untuk menjadi yang terbaik dihadapan Tuhan kita,” kata sutradara film drama religi “Cinta dalam Ikhlas” Fajar Bustomi.

Di film “Cinta dalam Ikhlas”, Adhisty Zara juga mengubah penampilannya dengan mengenakan hijab. Hal ini sekaligus memberikan pengalaman dan pelajaran baru.

Di film ini, Zara banyak belajar dari dialog-dialog yang disampaikan oleh para karakternya, yang membuatnya bisa berefleksi untuk menjadi manusia yang lebih baik.

“Film “Cinta dalam Ikhlas” mengajarkan kita untuk selalu berbaik sangka sama Allah. Jangan menyalahkan takdir, namun berserah diri saja,” kata pemeran Ara Adhisty Zara. Meski sempat merasa khawatir memerankan karakter Athar, namun Abun bersyukur ia bisa menjalani perannya dengan tuntas. Kekhawatiran itu lantaran karakter yang diperankannya ada di dunia nyata, dan ketika syuting, sang penulis novel, Abay Adhitya, selalu berada di lokasi. Di film ini, Abun juga turut mengisi Original Soundtrack.

“Ada Kang Abay di lokasi. Awalnya sebenarnya sangat khawatir, takut salah-salah. Namun aku justru bisa lebih banyak bertanya dan berdiskusi. Semoga film “Cinta dalam Ikhlas” bisa memberikan kita refleksi. Seperti yang diungkapkan Athar di film: jangan berbicara soal takdir sebelum doa dan ikhtiar selesai. Film ini mengajarkan kita untuk mencoba ikhlas dan merelakan semuanya yang sudah ditakdirkan, berbaik sangka kepada yang sudah menjadi pilihan Allah,” kata pemeran Athar, Abun Sungkar.

Ikuti perkembangan terbaru film drama religi “Cinta dalam Ikhlas” melalui akun Instagram resmi @cintadalamikhlas dan @starvisionplus. Saksikan perjalanan Athar dan Ara dalam menemukan jodoh sejati di film “Cinta dalam Ikhlas” tayang mulai 27 November 2024 di bioskop!

 

Sinopsis:

Aku mencintaimu, tapi lebih mengharapkan-Nya.

Film CINTA DALAM IKHLAS berkisah tentang Athar (Abun Sungkar) yang bertemu dengan Ara (Adhisty Zara) dan membuat dirinya jadi lebih baik, tapi mereka masih terlalu muda dan harus mengejar mimpinya. Mereka berpisah, untuk memantaskan diri dan belajar saling mengikhlaskan. Pertemuan Athar dengan Zein (Omar Daniel) yang menjadi sahabat & mentornya saat kuliah, mengantarnya bertemu dengan Salsabila (Zoe Abbas Jackson) dan Tari (Maizura), yang sekaligus menjadi ujian bagi Ara dengan Athar. Apakah mereka akan kembali bersama?

Saksikan kisahnya mulai 27 November 2024 di Bioskop.

 

Pemain & Tim Produksi:

  1. Abun Sungkar Athar (Bintang Atharisena Firdaus)
  2. Adhisty Zara Ara (Aurora Cinta Purnama)
  3. Omar Daniel Zein (Maulana Zein)
  4. Zoe Abbas Jackson Salsabila (Salsabila Permata Putri)
  5. Maizura Tari (Lestari Nurani)
  6. Cut Mini Ibu Ratih (Ratih Sukmawati)
  7. Donny Damara Bapak Farhan (Muhammad Farhan)
  8. Elang El Gibran Mas Jobs (Eko Triyono)
  9. Alif Rivelino Mamat (Ahmad Hidayatullah Rahmat)
  10. Izzati Khansa Tiara (Mutiara Fatimah Azzahra)
  11. Dude Harlino Bapak Rasyid (Muhammad Rasyid)
  12. David Chalik Bapak Husni (Ahmad Husni)
  13. Eksanti Ibu Murni (Murni Rosmiati)
  14. Tike Priatnakusumah Ibu Elsa (Elsa Setiawati)
  15. Fachri Al-Bukhori Iyonk (Iyonk Purnama)
  16. Andrew Barrett Budi (Putra Budianto)
  17. Firman Ferdiansyah Indra (Indra Suryaman)
  18. Anyun Cadel Tukang Pangkas Rambut
  19. Ustadz Hilman Fauzi Ustadz Hilman Fauzi
  20. Teddy Tardiana Pak Yanto (Supriyanto)
  21. Barbie Arzetta Rani (Rani Yulianti – Kakak Athar)
  22. Robert Chaniago Raka
  23. Joseph L Kara Ayah Raka
  24. Desy Ridyawati Ibu Raka
 

 

Produksi Starvision:

  1. Produser Chand Parwez Servia Riza
  2. Sutradara Fajar Bustomi
  3. Produser Eksekutif Reza Servia
  4. Mithu Nisar
  5. Amrit Dido Servia
  6. Raza Servia
  7. Produser Lini Ade Bule
  8. Penulis Skenario Oka Aurora
  9. Berdasarkan Novel Best Seller Karya Abay Adhitya
  10. Pengarah Artistik Allan Sebastian
  11. Penata Kamera Padri Nadeak, I.C.S
  12. Penyunting Gambar Ryan Purwoko
  13. Wildan M Cahyo A
  14. Penata Suara M Ikhsan
  15. Perekam Suara Madunazka
  16. Penata Musik Hariopati Rinanto
  17. Penata Warna & VFX Super 8MM Studio
  18. Penata Grafis Mataque Studio
  19. Penata Rias Sutomo
  20. Penata Rias Efek Jerry Oktavianus
  21. Penata Busana Diah Wattab
  22. Penata Peran Arief Havidz
  23. Erik Arfin
  24. Perancang Poster Alvin Hariz
  25. Mengikhlaskan Hati – Abun Sungkar
  26. Mencintai Kehilangan – Abun Sungkar
  27. feat Adhisty Zara
  28. Jodoh Dunia Akhirat – Vanni Aldioni
  29. Pernikahan Impian – Anandito Dwis
  30. Cinta dalam Ikhlas – Adzando Davema &
  31. Helmi Utta
 

 

Tentang Starvision:

Starvision adalah salah satu rumah produksi Indonesia yang sukses dengan berbagai judul film populer dan telah menerima penghargaan bergengsi. Film-film seperti Virgin (2005), Heart (2006) dan Get Married (2007) adalah judul yang meraih box office tertinggi di bioskop Indonesia di tahun penayangannya.

Selain itu, karya Starvision kerap menjadi trendsetter dengan berbagai genre yang meraih kesuksesan, seperti The Tarix Jabrix (2008), Perempuan Berkalung Sorban dan Get Married 2 (2009), Laskar Pemimpi dan Kabayan Jadi Milyuner (2010), Purple Love dan Hafalan Shalat Delisa (2011), Perahu Kertas (2012), Cinta Brontosaurus (2013), Marmut Merah Jambu (2014), Ngenest (2015), Koala Kumal dan Cek Toko Sebelah (2016), Critical Eleven, Sweet 20 dan Susah Sinyal (2017), Yowis Ben dan Milly & Mamet (2018), Yowis Ben 2, Ghost Writer, Dua Garis Biru dan Imperfect (2019), Yowis Ben 3 dan Yowis Ben Finale (2021), Keramat 2 dan Cek Toko Sebelah 2 (2022), Hati Suhita dan 172 Days (2023), Sinden Gaib, Dua Hati Biru, The Architecture of Love (TAOL), Sekawan Limo dan Rumah Dinas Bapak (2024).

 

 

 

 

(YN/Aij)

 

 

Tinggalkan Balasan