oplus_0

Atriasmitra Submarine Deptayer Group

PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) dalam Public Expose 2025 dengan Kinerja dan Rencana Pengembangan Bisnis Triasmitra Group (KETR)

 

Indonesiannews.co / Jakarta, 17 Juni 2025.    –  RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN & PAPARAN PUBLIK TAHUNAN 2025 PT Ketrosden Triasmitra Tbk (“Perseroan”) yang berdiri sejak tahun 1994 sebagai kontraktor untuk infrastruktur jaringan kabel darat, menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun 2025 dan Public Expose dalam rangka memenuhi Pasal 1113 Peraturan Bursa Efek Indonesia Nomor I-E tentang Kewajiban Penyampaian Informasi (Public Expose). Pada Public Expose ini, manajemen PT Ketrosden Triasmitra, Tbk menyampaikan penjelasan atas berbagai hal yang sudah dicapal dan target yang ingin dicapai di masa yang akan datang. Pada hari Selasa tanggal 17 Juni 2025 di kantor Pusat Meta Epsi, Gedung Meta Epsi, Jl. Mayjend D.I. Panjaitan, Jakarta.

 

“Mencatatkan peningkatan pendapatan di tahun 2022 meningkatkan pendapatan 353 miliar meningkat menjadi 391 miliar di tahun 2023 dan di laporan buku terakhir di tahun 2024 kemarin mengalami peningkatan yang lebih pesat lagi yaitu menjadi 556 miliar atau untuk 42% dibandingkan pendapatan di tahun sebelumnya di tahun 2023,” ujar Direktur PT Ketrosden Triasmitra, Tbk.

“PT Ketrosden Triasmitra, Tbk  berfokus menjaga dan meningkatkan kualitas tenaga terbaik bagi para pelanggan dan terwujud performasi layanan service yang baik di kabel dataran rendah,” lanjut Direktur.

KINERJA

Pada tahun 2024, Perseroan membukukan pendapatan sebesar 556 Miliar Rupiah, meningkat 42% dibandingkan tahun sebelumnya. Laba kotor tercatat sebesar Rp206 millar, sementara laba usaha mencapai Rp84 miliar, mengalami peningkatan sebesar 8%. Dengan demikian, Perusahaan tetap menunjukkan kinerja positif di sisi bisnis.

Dari sisi performa bisnis, Triasmitra memperoleh pemasukan dari penjualan fiber pair kabel laut SKKL Rising B dari tiga pelanggan Off-Taker serta lima pelanggan baru untuk jaringan kabel darat Ultimate Java Backbone (UIB) dan dua pelanggan baru untuk jaringan kabel laut Jakarta-Surabaya (JAYABAYA). Selain itu, tahun ini perusahaan juga dipercaya oleh XL dan Fiberstar dalam layanan Managed Service untuk SKKL Palembang-Sungai Llat, dengan penyelesalan restorasi yang lebih cepat dari SLA yang ditetapkan.

Triasmitra terus berkomitmen dalam menjaga kualitas layanan dengan prinsip perbaikan berkelanjutan (continuous improvement) untuk Bisnis Managed Service jaringan kabel laut maupun kabel darat. Selama tahun 2024, perusahaan mencatat perbaikan signifikan dalam parameter layanan seperti jumlah fiber cut, peningkatan Core Availability, penurunan waktu Mean Time to Repair (MTTR), serta capaian dalam layanan patroll laut.

 

UPAYA PENINGKATAN KINERJA

Triasmitra memaparkan sejumlah inisiatif strategis untuk mendorong peningkatan kinerja, antara lain:

Optimalisasi bisnis existing, melalui penjualan kapasitas core jaringan dan ekspansi pasar layanan Managed Service.

Akselerasi kesiapan kumersial, khususnya pada proyek konversi kapal dan penggelaran jaringan kabel laut Rising 8.

Peningkatan pelayanan pelanggan, lewat penguatan kapabilitas tim dan sistem operasi jaringan.

TARGET KINERJA

Perseroan mentargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 22% dari pencapaian pendapatan tahun lalu atau senilai dengan 679 Miliar Rupiah. Target pertumbuhan pendapatan tersebut akan didominasi oleh pertumbuhan bisnis Developer dimana Perseroan akan memaksimalkan penjualan jalur kabel laut dan darat yang sudah beroperasi (existing) dan penjualan jalur kabel yang masih dalam proses Pembangunan (SKKL Rising 8 dan SKKL Indonesia Tengah).

 

RENCANA PENGEMBANGAN BISNIS

Dalam pengembangan bisnis, Perseroan memiliki tiga fokus utama. Fokus pertama dalam rencana pengembangan bisnis yaitu Kesiapan Komersial CLV Bentang Bahari. Perseroan saat ini fokus dalam penyelesaian proyek konversi kapal Bentang Bahari tepat waktu agar dapat melakukan pekerjaan pertamanya untuk menggelar jaringan SKKL Rising 8 pada Q4 tahun 2025. Selain itu Perseroan pun fokus untuk mengkomersialisasi kapal Bentang Bahari agar dapat terutilisasi dengan optimal di tahun 2026. Beberapa proyeksi agar dapat mengutilisasi kapal Bentang Bahari di tahun depan adalah untuk menggelar SKKL milik Pelanggan di orea Nusa Tenggara. Setelah itu kapal Bentang Bahari akan diutilisasi untuk menggelar jaringan SKKL milik perseroan yaitu SKKL Indonesia Tengah untuk Tahap 1 segmen Sanur-Makassar. Dilanjutkan untuk penggelaran SKKL Indonesia Tengah Tahap 2 Segmen Selayar-Luwuk pada tahun 2027.

Rencana pengembangan bisnis selanjutnya yaitu Proyek Pembangunan SKKL Rising 8 Jakarta Batam Singapore. Pada proyek ini kami membangun bersama (bermitra) dengan PT Mora Telematika Indonesia, Tbk (MORA). Perijinan atas SKKL ini sudah sampai diterbitkannya PKKPRL dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan Izin Membangun dari Dirjen Hubla ditargetkan rilis pada Juni 2025. SKKL Rising 8 ini akan memiliki panjang kabel sekitar 1.128,5 km dengan menggunakan teknologi sistem Repeater dan memiliki kapasitas sebesar 25 terabite (TB) per second per fiber pair. Kabel yang akan digunakan untuk membangun SKKL. Rising 8 ini menggunakan kabel dari produsen Jerman yaitu Norddeutsche Seekabelwerke (NSW), sementara Repeater yang digunakan berasal dari produsen Perancis yaitu Alcatel Submarine Network (ASN). Saat ini kabel dan repeater sudah berada di atas kapal Bentang Bahari. Sementara pada bagian komersial, tiga pelanggan Off Taker telah diperoleh kesepakatannya, dan sejumlah pelanggan potensial lainnya sedang berada pada tahap negosiasi akhir.

Selain itu, Perseroan sedang berencana mengembangkan cakupan bisnisnya sampal ke Indonesia Tengah dengan rencana Pembangunan SKKL Indonesia Tengah yang menyambungkan pulau Ball, Nusa Tenggara, hingga Sulawesi. SKKL Indonesia Tengah ini dirancang dengan memiliki 9 Segmen dengan total panjang hingga 2.597 km. SKKL Indonesia Tengah ini akan menyambungkan kabel laut dari Sanur (Bali), Kawinda Nae, Labuan Bajo, Makassar, Selayar, Baubau, Wakatobi, Kendari, Morowall, dan Luwuk. Pembangunan SKKL Indonesia Tengah ini akan dibagi ke dua tahap. Tahap 1 akan dibangun pada tahun 2026 untuk Segmen Sanur sampai Makassar. Sementara Tahap 2 akan dibangun pada tahun 2027 untuk Segmen Selayar sampal Luwuk. Saat ini proses pembangunan berada dalam fase perizinan dimana Surat Izin Rekomendasi 1 untuk kegiatan Morine Survey telah dirilis, dan marine survey akan dilaksanakan setelah pembangunan SKKL Rising 8 selesai.

 

 

 


SEKILAS TRIASMITRA:

PT Ketrosden Triasmitra Tbk (IDX: KETR) (selanjutnya disebut sebagai “Triasmitra”), sebuah perusahaan terbuka yang bergerak dalam bidang pembangunan, penjualan dan pemeliharaan jaringan telekomunikasi kabel fiber optik di Indonesia dengan pengalaman selama 30 tahun di sektor telekomunikasi

Saat ini Triasmitra mengendalikan (melalui kepemilikan mayoritas) dua entitas anak yaitu PT Jejaring Mitra Persada (“IMP”) dan PT Triasmitra Multiniaga Internasional (“TMI”). JMP berfokus pada bisnis pengembangan kegiatan penggelaran kabel fiber optik di berbagai wilayah di Indonesia maupun luar negeri, sedangkan TMI bergerak dalam bisnis pemeliharaan kabel fiber optik dengan menawarkan layanan pemeliharaan secara preventif melalui monitoring dan patroll balk kabel laut maupun darat. Selain itu, TMI menyediakan layanan pemeliharaan secara korektif melalui perbalkan kabel yang rusak.

 

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi:
Ikhsan Trivanto
Corporate Secretary
Tel +62 878-8888-1072;

Emall ha@triasmitra.com
Web: www.triasmitra.com
TRIASMITRA GROUP

 

 

 


Membuka investasi di

Perusahaan ini mulai melebarkan sayap sebagai kontraktor kabel bawah laut pada tahun 2011 lewat proyek sistem kabel Batam-Dumai.

Hingga 2022, perusahaan telah memasang sistem kabel serat optik bawah laut dan darat sepanjang 6.000 km. Layanan yang disediakan oleh perusahaan meliputi desain dan rekayasa, survei dan perizinan, pengadaan material, pemasangan kabel, pengujian dan uji coba, dan investasi proyek.

 

 

 

 

 

 

Manajemen:

  1. Petrus Sartono sebagai Presiden Komisaris
  2. Agung Sampurna sebagai Komisaris Independen
  3. Nelly Henry sebagai Komisaris Independen
  4. Titus Dondi Patria Arnabaju sebagai Presiden Direktur
  5. Dani Samsul Ependi sebagai Direktur
  6. Vidcy Octory sebagai Direktur
  7. Nelly Henry sebagai Presiden Komite Audit
  8. Agung Sampurna sebagai Komite Audit
  9. Darwin Wijaya sebagai Komite Audit
 

 

 

 

 

 

(***)

 

Tinggalkan Balasan