Indonesiannews.co / Minggu (04/10/2020)

SEBUAH KOMPETISI (OLAHRAGA SEPAKBOLA) TANPA PENONTON

BAGI Ketua Harian Persikasi Heru Budian Timor, kompetisi Liga 3 Provinsi Jawa Barat adalah sebuah pelangi penuh warna yang memberi harapan. Persis seperti yang dinyanyikan ketua umum Persikasi Fans Club, Apples saat temu kangen di Sekretariat Persikasi Fans Club, Stadion Wibawa Mukti, Cikarang Timur, 13 September 2020. 

Dalam beberapa bait syairnya, Persikasi Fans Club menggugah semangat para pemain Persikasi untuk terus berjuang meraih kemenangan di setiap laga pertandingan sepakbola : “Kau takkan pernah kutinggalkan, sampai nanti ku tetap bertahan, jiwa ini telah bersatu, bersamamu takkan terpisahkan, Persikasi teruslah berjuang, jangan kau lemah dan jangan menyerah… “.

Dalam perasaan Heru, nyanyian Anthem Persikasi yang dilantunkan Apples lalu diikuti Persikasi Fans lainnya itu ibarat ledakan gunung api yang suara emasnya tak tertandingkan. Ibarat lahar, panasnya membakar seluruh pemain sehingga tidak sabar untuk segera mengambil tiket masuk kompetisi liga 2 melalui kemenangan di liga 3 Provinsi Jawa Barat.

Heru menyadari, dalam menghadapi Liga 3 musim ini dirinya harus berfikir keras memaksimalkan kemampuan pemain. Karenanya secara langsung ikut monitor metode pelatihannya, termasuk menggelar pertandingan uji coba melawan sejumlah klub sepakbola di tanah pasundan Jawa Barat.

Di setiap usai pertandingan, Heru mengevaluasi kemampuan pelatih dan pemain Persikasi dengan koreksi yang sangat teliti. Terlebih jika terkenang kisah pilu musibah skor bola yang dilakukan oknum sehingga mengganggu kejayaan Persikasi di masa lampau, maka penekanan terhadap mereka (para pemain, pelatih dan pengelola manajemen klub Persikasi) sangat menggelitik naluriah jurnalisnya untuk berontak membuang bagian tragis sisa-sisa masa lalu dan memusatkannya pada perjuangan Persikasi bangkit meraih juara. 

Klub sepakbola prestasi kebanggaan Kabupaten Bekasi itu, meski sempat drop lantaran telah dikecewakan, berprinsip : jangan pertontonkan kesedihan dan kemalangan itu, karena penonton tidak ingin mengenang gelapnya, tapi berharap sinarnya. 

Itulah formula yang dipergunakan sosok Heru Budian Timor dalam persiapan menghadapi kompetisi sepakbola liga 3 Provinsi Jawa Barat melalui 3 pertandingan uji coba. 

Bercerita tentang delegasi penuh yang diberikan ketua umum Persikasi, H. Eka Supria Atmaja, Heru Budian Timor tak menekuk lidah jika dirinya melibatkan rekan-rekan sesama profesi jurnalistik guna memperkuat barisan manajemen Persikasi.

Dirinya pun mengikatkan kerjasama terhadap perkumpulan para CEO perusahaan pers yang telah mendapat mandat dari pemilik lambang burung garuda. Dalam kaitan ini terkihat jelas bahwa pers memihak pada Heru Budian Timor dan Persikasinya. 

“Hanya ada satu kata dan bahwa kemudian fans Persikasi memberi tanggapan yang mengharukan berupa dukungan tiada henti kepada Persikasi meski pertandingan di era pandemi Covid-19 ini tanpa dihadiri penonton”. 

Dalam sebuah penjelasan Asprov (PSSI) Jawa Barat, kompetisi sepakbola era pandemi Covid-19 dijalankan memang tanpa kehadiran penonton. Sebagaimana surat PSSI Asprov Jabar No 147/IBK/UD/1912/IX-2020 tertanggal 30 September 2020 yang ditujukan kepada pengurus Askab/Askot PSSI se Jabar dan seluruh klub anggota Asprov PSSI Jabar, secara tegas menyebutkan Liga 3 yang semula akan dimulai Oktober 2020 kemungkinan ditunda sampai menunggu keputusan PSSI Pusat.

Pertimbangan penundaan Liga 3 sama seperti pengunduran jadwal Liga 1 dan 2, yakni pandemi Covid-19 yang terus meningkat di Tanah Air.

CEO News Bekasi, Heru Budian Timor menerima konsekuensi tersebut, meski dalam hati kecilnya sangat menyayangkan. Padahal, Pilkada serentak di beberapa daerah di Indonesia masih terus berjalan dan penyelenggaraannya malah lebih berisiko karena berpotensi mengundang kerumunan.

“Iya kan masa Pilkada aja tidak dihentikan, ini kompetisi sebaliknya,” ucap Heru kepada wartawan usai memantau pertandingan uji coba Persikasi melawan Persikota Tangerang di Stadion Wibawa Mukti, Jababeka Kabupaten Bekasi, Minggu (04/10/2020) sore. 

Perhelatan Pilkada, lanjut Heru, rentan bersentuhan langsung dengan masyarakat. “Kalau kompetisi kan kita nonton di TV yang ada tatap muka sama televisi dan tidak mengundang keramaian,” tambahnya.

Dia pun mengapresiasi kesigapan dan kebijakan Asprov (PSSI) Jabar untuk tetap melanjutkan pertandingan Liga 3 musim ini, meski tanpa kehadiran penonton.

“Insya Allah liga 3 tetap dapat dilaksanakan tanpa penonton dengan konsekuensi mengubah banyak hal dari pertandingan, tidak ada sorak-sorai penonton yang meramaikan pertandingan, tidak ada aksi-aksi penonton yang memeriahkan suasana, tidak ada selebrasi epik saat pemain mendatangi penonton untuk merayakan kemenangan bersama, dan berbagai keseruan lainnya”.

Yang sangat mengiris hati, manakala perhelatan kompetisi 3 pada akhirnya menggunakan Stadion Wibawa Mukti Kabupaten Bekasi namun tanpa kehadiran penonton. Tentunya harapan tuan rumah mendapat banyak profit dari hasil penjualan tiket pertandingan, memperoleh uang dari hak siar dan sponsor, tidak menutup kemungkinan harus negoisasi ulang. 

“Prinsipnya kami tinggal menunggu keputusan PSSI Pusat saja, adapun untuk penyelenggaraannya, kami serahkan kepada kebijakan Asprov PSSI Jawa Barat”.

Adapun pemain Persikasi tetap dipersiapkan untuk selalu juara di setiap kompetisi liga manapun yang diikuti. “Kami punya strategi menang dan Persikasi saat ini memang kami persiapkan agar meraih juara di liga 3 seri 1 Jabar dan masuk 5 besar nasional sehingga bisa promosi ke liga 2. (***)