Jakarta, Indonesiannews.co
“Kita selama ini baik pemerintah maupun akademisi bicaranya selalu diatas awan – awan tentang kebencanaan. Jadi seakan – akan menakutkan. Memang sesuatu yang menakutkan karena itu akan mengancam jiwa kita tapi kita tidak bisa mengelak dari situ”, kata Wilson Lalengke Alumni Indonesia Jepang usai acara “Launching Istiqlal Disaster Management Center” (IDMC) yang diselenggarakan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI) di Jakarta baru – baru ini.
Wilson Lalengke mengatakan kepada Indonesiannews.co, pada intinya bagaimana kita mengelola diri kita sendiri menghadapi bencana dan kita menempatkan diri dalam sebuah alam lingkungan. Sambungnya lagi, kalau kita tidak tertib, tidak disiplin dan tidak berusaha untuk menjaga lingkungan artinya kita tidak menjaga hati kita selalu serakah mengambil hasil hutan, membabat hutan serta mengambil kekayaan alam, tegasnya.
Dijelaskan Wilson Lalengke, Masjid Istiqlal bisa menjadi tempat untuk edukasi publik terhadap generasi kita. Mungkin kita tidak mampu mengatasi bencana saat ini tapi generasi kita akan lebih mampu dari itu. Duduklah anak – anak untuk mengikuti pola penanganan bencana yang dilakukan oleh masyarakat Jepang.
Untuk itu yang lebih penting lagi, kata Wilson tambahnya, semuanya harus dimulai dari diri kita sendiri seperti orang Jepang anak – anaknya mulai dari umur 2 tahun sudah diajarin menaruh sandal, sepatu dan menyimpan barang pada tempatnya.
Jadi memang agak simpel kalau kita mau menolak paradigma kita yaitu paradigma berpikir kita bahwa bencana itu akan terjadi pada kita siapa saja dimana saja dan kapan saja pada setiap saat. Kita harus hidup aktif disiplin dan kita perlu menjaga diri kita supaya ada pada posisi yang tepat di segala ruang dan waktu, jelasnya. (Frans Doli – Indonesiannews.co)