Bekasi– Membangun sejumlah Kampung Tangguh disetiap lingkungan dibutuhkan keterlibatan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia. Seperti yang sudah dilakukan warga di RT 03/RW 015, Kelurahan Bintara, Bekasi Barat.

Dalam upaya kesigapan warga tangkal corona berbasis lingkungan RT/RW, maka atas inisiatif Ketua RW 015 mengadakan lomba antar RT sejauh mana kesiapan setiap warga membangun Kampung Siaga dilingkungannya.

Kapolsek Bekasi Kota, Kompol.Armayni SH.MH menyampaikan, Kampung Tangguh
merupakan program dari Bapak Kapolri sejak pandemi corona, dan meminta khususnya kepolisian yang ada diwilayah – wilayah untuk membangun Kampung Tangguh agar mengantisipasi terhindar dari covid 19.

“Maka kepolisian (bagian dari tiga pilar) mengunjungi kesetiap RW, dalam hal ini melihat kesiapan (membangun Kampung Tangguh) di masing – masing RW. Saat ketemu Ketua RW 015 ternyata menyambut dengan cepat dan siap begitupula RT nya,” Kata Armayni, saat ditemui awak media, hari Kamis, 20 Agustus 2020.

“RW 015 terdiri dari 5 RT agar setiap RT memiliki Kampung Siaga maka dibuatlah perlombaan disetiap RT yang akan dinilai apakah siap menjadi Kampung Siaga yang nantinya akan diberikan hadiah dari juara 1, 2, dan 3 sampai juara harapan,” ungkap Armayni.

“Hari ini penilaiannya khusus dari RW 015, dan untuk penilaian dari Pemerintah Kota sudah dijadwalkan tersendiri,” ujar Armayni.

“Walaupun nanti dinilai RW015 Bintara ini oleh Pemerintahan Kota, Insyaallah mereka semuanya siap. Karena poin penilaian Kampung Siaga bukan hanya sekedar tanaman, akan tetapi semua dinilai mulai dari zero penanganan covid, zero ketahanan pangan, dan zero kriminalnya. Jadi tiga kriteria itu warga sudah mempersiapkan dari sekarang,” ujar Armayni.

Hal senada juga diungkapkan Ketua RW015, Ahmas bahwa dengan adanya Kampung Siaga warga sangat mendukung karena untuk kesehatan masyarakat .

“Tentunya melalui sosialisasi dan edukasi pada masyarakat,” ujar Ahmas.

Terkait lomba Kampung Siaga RW015, Ahmas mengatakan penilaian akan di lakukan oleh juri independen terdiri dari unsur Polri, dan Dinas Ketahanan Pangan.

Melihat kegiatan warga yang sangat antusias dengan adanya Kampung Siaga, awak media sempat mewawancarai salah satu warga setempat bernama Ibu Adelina menuturkan, mengenai penghijauan merawat tanaman disekitar lingkungannya tidaklah terlalu sulit dan bjkan hal yang baru , karena sudah dilakukan selama 30 tahun lamanya.

” Sebenarnya ini lebih banyak dikerjakan pada saat pandemi (mulai dari bulan Maret) , dan lebih intens karena kita sering banyak dirumah makanya terlihat lebih rapih, Adelina.

(Red).